Rabu 18 Oct 2017 13:17 WIB

Agar Efisien, Luhut Minta Porsi Penugasan ke PLN Dikurangi

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Luhut Binsar Pandjaitan menilai porsi penugasan kepada PT PLN (Persero) pada proyek 35 ribu megawatt (MW) sebaiknya dikurangi. Hal ini ia nilai bisa meningkatkan efisiensi bagi PLN agar tak melulu mendominasi proyek listrik nasional.

Luhut mengatakan di negara lain porsi pembangunan pembangkit listrik bagian pemerintah tak banyak. Kebijakan yang diterapkan di negara lain ini selain bisa memberikan efisiensi kepada anggaran negara juga bisa meningkatkan kontribusi swasta.

"Kalau dibandingkan, Malaysia, Thailand, Filipina, pembangkit listrik yang dibangun swasta rata-rata diatas 50 persen. Singapura malah mencapai 100 persen. Kita 24 persen, biar lebih efisien perlu kita tingkatkan. Jadi margin PLN bagus dan jadi lebih sehat," ujar Luhut di Gedung Kantor Staff Kepresidenan, Rabu (18/10).

Luhut menambahkan jika PLN bisa melakukan efisiensi maka hal ini bisa mengurangi beban APBN dalam menyediakan akses listrik. Khususnya di Pulau Luar Jawa, Luhut mengatakan keterlibatan IPP perlu didorong sehingga juga bisa mengebut target elektrifikasi nasional.

"Pertumbuhan listrik kita paling nggak 6 sampai 7 persen, karena satu tingkat diatas pertumbuhan ekonomi. Listrik buat bisnis ini penting, tapi PLN juga harus efisien," ujar Luhut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement