Senin 16 Oct 2017 13:28 WIB

Tak Hanya Sawit, Tanaman Kakao Juga Butuh Peremajaan

Rep: melisa riska putri/ Red: Budi Raharjo
 Petani memanen kakao di perkebunan Gambiran, Bunder, Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta, Sabtu (1/10).
Foto: Republika/ Musiron
Petani memanen kakao di perkebunan Gambiran, Bunder, Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta, Sabtu (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sektor perkebunan beberapa waktu terakhir dianggap melesu di berbagai komoditas. Produktivitasnya pun melemah. Untuk itu pemerintah fokus membenahi sektor ini dengan mendorong adanya replanting (peremajaan tanaman).

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Perekonomian Muzdalifah mengatakan, bukan hanya kelapa sawit yang menjadi tanggung jawab pemerintah tapi juga berbagai komoditas perkebunan lainnya seperti kakao, kelapa, karet, teh, kopi dan rempah. Komoditas tersebut harus diperbaiki saat ini juga. "Karet kita dan kelapa, juga kakao butuh replanting," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin (16/10).

Apalagi saat ini industri kakao di Tanah Air tengah berkembang dengan kapasitas 600 ribu ton. Untuk itu, replanting harus dipercepat agar produktivitas kakao meningkat. "Karena jika tidak, industri bisa mati karena kekurangan bahan baku," ujar dia.

Menurutnya, mendorong perkebunan sejalan dengan program Nawacita Presiden Joko Widodo untuk membangun perekonomian di pinggiran Indonesia. Sebab, melalui perkebunan ini lah masyarakat bisa secara maksimal memanfaatkan lahan yang ada dan mudah, sebaliknya, melakukan pertanaman pada sektor pertanian seperti sawah memerlukan perawatan khusus.

Pemanfaatan lahan pun telah didukung pemerintah melalui Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) agar petani bisa secara legal mengelola tanahnya. Hal itu akan mendorong mereka menjaga lahan tersebut karena adanya rasa tanggung jawab. Apalagi kini pemerintah terus mendorong infrastruktur dalam mendorong industri hasil perkebunan agar lebih maju.

Melalui gelaran akbar World Plantation Conference and Exhibitions (WPLACE) 2017, pemerintah berupaya membangun kembali kekuatan perkebunan sebagai sumber ekonomi penting bagi negara. "Kita manfaatkan semua fasilitas," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement