Ahad 15 Oct 2017 16:25 WIB

Transaksi Nontunai Efektif Kurangi Antrean di Gardu Tol

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Indira Rezkisari
Petugas Jasa Marga membantu pengendara melakukan transaksi nontunai menggunakan e-toll di gerbang tol. ilustrasi
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petugas Jasa Marga membantu pengendara melakukan transaksi nontunai menggunakan e-toll di gerbang tol. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga Tbk menyebut transaksi non-tunai dengan menggunakan uang elektronik terbukti efektif mengurangi antrean di gardu tol. Waktu melintas di gerbang tol pun dipersingkat hingga tiga kali lipatnya.

Vice President Operation Management PT Jasa Marga Tbk Raddy R Lukman mengatakan antrean kendaraan dapat berkurang karena waktu yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi non-tunai sangat singkat, yakni hanya dua detik. Jauh lebih cepat dibandingkan dengan transaksi menggunakan uang tunai yang membutuhkan waktu enam detik hingga delapan detik.

Karena efisiensi waktu yang dihasilkan transaksi nontunai tersebut, kata Raddy, jumlah kendaraan yang dapat dilayani pun lebih banyak, yakni sekitar 720 kendaraan per jam. Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan gardu tol tunai yang hanya mampu melayani sekitar 400-425 kendaraan per jam.

"Sudah kelihatan dampaknya. Kapasitas naik tanpa harus membangun gardu baru," kata Raddy, dalam konferensi pers di kantor pusat Jasa Marga, Ahad (15/10).

Pemerintah memang tengah menggenjot penggunaan uang elektronik demi mendukung program Gerakan Nasional Non-tunai. Mulai November mendatang, semua transaksi di jalan tol wajib menggunakan uang elektronik.

Kepala Sub Bidang Operasi dan Pemeliharan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Hadi Suprayitno mengatakan, hingga 12 Oktober lalu, tingkat penetrasi transaksi non-tunai di jalan tol secara nasional sudah 80 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding tingkat penetrasi pada Desember tahun lalu yang hanya 23 persen.

"Harapan kami sebagai regulator jalan tol, penggunaan uang elektronik dapat memperlancar transaksi sehingga secara tidak langsung mengurangi jumlah antrean kendaraan," kata Suprayitno, dalam kesempatan yang sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement