Jumat 13 Oct 2017 14:43 WIB

Jokowi Tanam Perdana Peremajaan Kebun Kelapa Sawit

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Hamparan perkebunan kelapa sawit membentuk pola terlihat dari udara di Provinsi Riau, Selasa (21/2).
Foto: Antara/FB Anggoro
Hamparan perkebunan kelapa sawit membentuk pola terlihat dari udara di Provinsi Riau, Selasa (21/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan penanaman perdana peremajaan kebun kelapa sawit seluas 4.400 hektare, di Desa Panca Tunggal, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Jumat (13/10) pagi.

Jokowi menegaskan, peremajaan kebun kepala sawit yang sudah tua itu biayanya ditanggung pemerintah. Pemerintah juga menanggung bibit dan benih untuk palawija jagung. Tahun ini, pemerintah akan memberikan bantuan benih komoditas perkebunan sebanyak 35,5 juta batang yaitu kopi 4,8 juta batang, pala 2,7 juta batang, lada sebanyak 2 juta batang dan karet sebanyak 5,7 juta batang.

Dia berjanji akan kembali ke lokasi peremajaan atau replanting itu setahun lagi atau awal 2019 untuk memeriksa perkembangan.

"Kerja dengan saya pasti saya cek, enak saja tidak dicek, jadi barang atau tidak? Jadi bibitnya, jadi benar dan baik tidak? Harus dicek, Kalau tidak dicek, enak nanti, " ujar Jokowi dilansir laman Setkab.go.id.

Mengenai perkebunan yang masuk kawasan hutan, Jokowi mengaku sudah memerintahkan untuk dikeluarkan dari kawasan hutan untuk nantinya diberikan sertifikat. Setelah dimulai di Sumatra Selatan, bulan depan akan didorong masuk ke Sumatra Utara, Jambi, dan Riau.

"Tahun ini kita memang akan konsentrasi dulu di pulau Sumatra, tahun depan baru akan saya dorong masuk ke Kalimantan. Kita memang ingin kerja fokus supaya gampang dicek, gampang dikontrol," ujar Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menargetkan agar kebun kelapa sawit rakyat juga dapat memproduksi hingga 8 ton per hektare dalam satu tahun. Untuk itu, dia berpesan agar bibit yang sudah diberikan harus dirawat dan dipelihara. Setelah kelapa sawit, pemerintah berupaya untuk melakukan peremajaan perkebunan rakyat juga akan dilakukan untuk kebun karet, kopi, kakao dan pala.

"Kalau sawit nanti sudah berjalan, saya akan bergerak lagi ke karet, ke kopi, bergerak lagi ke kakao, ke pala, karena ini sama sudah lebih dari 15, 20, 25 tahun tidak pernah diremajakan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement