REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu (11/10) dibuka melemah sebesar 5,03 poin dipicu sentimen eksternal yang cenderung negatif.
IHSG BEI dibuka melemah 5,03 poin atau 0,9 persen menjadi 5.900,72 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 1,27 poin (0,13 persen) menjadi 981,78 poin.
"Sentimen dari internal terbilang positif, namun pergerakan IHSG terkendala dari sentimen ekternal yang cenderung negatif sehingga menahan lajunya," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Rabu.
Ia mengemukakan bahwa konflik geopolitik di semenanjung Korea masih membuat investor khawatir, apalagi muncul kabar Amerika Serikat memastikan siap militer setiap saat jika dibutuhkan menghadapi ancaman perang Korea Utara dan menghentikan program nuklir negara itu.
Ia menambahkan bahwa investor juga sedang mengantisipasi pertemuan tahunan Dewan Gubernur Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) yang di antaranya membahas upaya meningkatkan angka pertumbuhan, dan memperkecil kesenjangan ekonomi.
Selain itu, kata dia, IMF juga akan merilis perkiraan pembaharuan ekonomi global jelang rapat tahunan. Sebelumnya, pada Juli lalu IMF memproyeksikan pertumbuhan global 2017 sebesar 3,5 persen dan 2018 sebesar 3,6 persen. Ia mengharapkan bahwa sentimen dari internal mengenai Peraturan Presiden nomor 91 tahun 2017 tentang percepatan izin berusaha, dapat segera terlaksana sehingga kegiatan ekonomi nasional semakin berkembang.
Sementara di bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 15,61 poin (0,07 persen) ke 20.807,90, indeks Hang Seng menguat 164,24 poin (0,58 persen) ke 28.490,83, dan Straits Times melemah 2,61 poin (0,08 persen) ke posisi 3.288,95.