Rabu 11 Oct 2017 09:27 WIB

Harga Cabai Merah Keriting di Jateng Anjlok, Ini Penyebabnya

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Nur Aini
Pedagang menata cabai merah keriting
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang menata cabai merah keriting

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Memasuki musim penghujan, harga komoditas cabai di sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang, Jawa Tengah, terpantau lesu. Penyebabnya kualitas cabai di tingkat penghasil (petani) mengalami penurunan.

"Cabai sekarang gampang sekali busuk atau tidak mampu bertahan lebih lama, khususnya jenis cabai merah keriting," ungkap Surono (36 tahun), salah seorang pemasok cabai asal Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, yang ditemui di Pasar Jatingaleh, Rabu (11/10).

Ia mengakui, sejak hujan mulai turun di wilayah lereng gunung Merbabu, cabai yang diambil dari pengepul kualitasnya menurun. Terutama saat ditumpuk di dalam mobil pikap untuk diangkut ke sejumlah pasar di Kota Semarang.

Cabai yang ditumpuk di bagian paling bawah menjadi gampang rusak, cepat layu, dan akhirnya mudah busuk. Padahal, kondisi seperti ini tidak terjadi sebelumnya atau saat hujan belum mulai turun.

Walaupun berada di tumpukan paling bawah, cabai masih tetap segar. "Inilah yang mengakibatkan harga cabai di tingkat penghasil anjlok, karena kualitasnya menurun," ujarnya.

Hal ini diamini oleh Suratmi (55 tahun), salah seorang pedagang cabai di pasar Jatingeleh ini. Menurutnya harga hampir di semua jenis cabai saat ini mengalami penurunan berkisar Rp 2.000 hingga Rp 5.000 per kilogram.

Cabai yang paling banyak mengalami penurunan harga adalah cabai merah keriting. Jika semula ia menjual cabai jenis ini Rp 32 ribu per kilogram sekarang hanya menjual dengan harga Rp 25 ribu per kilogram.

Penurunan harga cabai merah keriting juga dialami oleh Sukarti (39 tahun), pedagang di pasar Bandarjo, Ungaran, Kabupaten Semarang. Menurutnya sejak dari pemasok, harga cabai jenis ini memang sudah turun.

Kalau biasanya ia mengambil dari pemasok berkisar Rp 29 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram, sekarang harga di tingkat pemasok ini hanya Rp 23 ribu per kilogram. "Ya sudah berlangsung dalam tiga hari terakhir ini," ujarnya.

Wahjudi (41 tahun), salah seorang petani cabai di Getasan, Kabupaten Semarang mengatakan hujan yang sering turun sejak awal bulan Oktober ini memang mempengaruhi kualitas cabai di ladangnya. "Karena panen cabai ini tidak akan bisa maksimal hasilnya, jika hujan sudah semakin sering turun," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement