REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan nasional nontunai terus digencarkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI demi mendukung percepatan elektronifikasi di gerbang tol. Elektronifikasi di gerbang jalan tol tersebut dilakukan bertahap pada ruas-ruas tertentu dengan harapan per tanggal 31 Oktober 2017 seluruh gerbang tol di Indonesia hanya menerima pembayaran dengan uang elektronik.
Corporate Secretary Bank BRI, Hari Siaga Amijarso menyampaikan Bank BRI saat ini telah mengimplementasikan pembayaran tol menggunakan BRIZZI di 26 ruas tol yang terdiri dari 283 gerbang tol (1.984 gardu) di seluruh Indonesia. Bank BRI juga melakukan penjualan langsung ke konsumen di gerbang-gerbang tol.
Penjualan BRIZZI dilakukan pada 97 titik gerbang tol, sejak 14 Agustus hingga 7 Oktober 2017.
"Dengan adanya kebijakan elektronifikasi jalan tol, maka kebutuhan uang elektronik akan meningkat.Dengan begitu Bank BRI menyiapkan stok kartu BRIZZI sebanyak 1,5 juta kartu yang siap diedarkan di tengah masyakakat," ujar Hari Siaga melalui siaran persnya di Jakarta, Selasa (10/10).
Sesuai arahan dari Bank Indonesia, mulai pekan depan hingga akhir Oktober 2017 Bank BRI akan membagikan kartu BRIZZI secara gratis di gerbang tol sehingga masyarakat akan semakin mudah dan nyaman berkendara di jalan tol.
"Untuk besaran jumalah serta teknis pembagian seperti apa, kami masih menunggu arahan lebih lanjut dari regulator," katanya.
BRIZZI bisa didapatkan di Unit Kerja BRI dan Alfamart dan Alfamidi. Untuk isi ulang, saat ini top-up BRIZZI dapat dilakukan di Unit kerja BRI, 4.180 ATM BRI, merchant ritel, melalui aplikasi BRI Mobile dan agen BRILink.
"Untuk memudahkan nasabah melakukan top up BRIZZI, kami sedang mengupayakan penyediaan EDC Top-up di Gallery ATM BRI maupun di Banking Hall BRI agar mempersingkat proses melakukan top-up," ujar Hari.
Hingga saat ini tercatat jumlah Kartu BRIZZI yang beredar sebanyak 7 juta kartu di seluruh Indonesia.