REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sudah setahun terakhir ratusan kepala keluarga di Desa Sonraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur menekuni budidaya hortikultura. Rupa-rupa tanaman kebun seperti tomat, cabai, labu, kangkung dan bayam kini memenuhi ladang-ladang perkebunan warga dan pekarangan rumah mereka.
Salah satu warga, Bonivasius Tanel menuturkan, sebagian besar masyarakat Desa Sonraen memang berprofesi sebagai petani. Namun, sebelumnya kebanyakan warga hanya menggantungkan hidup dari hasil menanam pisang, kelapa, kemiri dan umbi-umbian. Baru lah pada 2016 lalu, masyarakat desa juga mulai membudidayakan tanaman hortikultura untuk mendapatkan tambahan penghasilan.
Pengetahuan mengenai cara budidaya hortikultura warga dapatkan dari kegiatan penyuluhan pertanian yang merupakan bagian dari program Kampung Berseri Astra. Warga dibina untuk mengembangkan tanaman holtikura yang produktif agar bisa menghasilkan tambahan pendapatan bagi mereka.
Direktur PT. Astra Internasional Tbk Paulus Bambang Widjanarko mengatakan, Kampung Berseri Astra merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahannya yang bertujuan untuk mewujudkan kampung yang sehat, cerdas dan produktif. Selain program pemberdayaan ekonomi, Kampung Berseri Astra juga menyasar tiga sektor lain, yakni pendidikan, lingkungan dan kesehatan.