REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan optimistisnya mengenai pemulihan ekonomi global ketimbang pada Juli lalu. IMF mendesak negara-negara anggotanya untuk meningkatkan langkah-langkah reformasi guna mendukung pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
"Pemulihan global yang telah lama ditunggu-tunggu sedang mengakar. Pekan depan kami akan merilis perkiraan yang diperbarui menjelang pertemuan tahunan kami," kata Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dalam sebuah pidato pada Kamis (5/10) menjelang pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia.
Pada Juli, IMF memperkirakan ekonomi global tumbuh 3,5 persen tahun ini dan 3,6 persen pada 2018. Lagarde mengatakan pada Kamis (5/10) bahwa hampir 75 persen dunia sedang mengalami kemajuan --percepatan berbasis luas sejak awal dekade ini.
Selain percepatan pertumbuhan global, stabilitas keuangan juga membaik karena sistem perbankan lebih stabil dan kepercayaan pasar meningkat, kata Lagarde. "Kami lebih optimistis di sini," tegas mantan menkeu Prancis itu.
Lagarde mengumpamakan melihat beberapa terobosan sinar matahari - tapi ini bukan langit yang cerah. Ia mengutip ungkapan ini dalam kaitannya tingginya tingkat utang, pengambilan risiko yang berlebihan di pasar keuangan, dan meningkatnya ketegangan geopolitik sebagai ancaman terhadap pemulihan global.
Lagarde meminta negara-negara memanfaatkan kemajuan tersebut untuk melakukan reformasi, seperti berinvestasi di bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan, serta infrastruktur. Tujuannya, guna meningkatkan produktivitas dan mendorong pertumbuhan inklusif.
Pada setiap Oktober IMF dan Bank Dunia menggelar pertemuan tahunan di Washington untuk membahas berbagai persoalan ekonomi dunia. Selain masalah moneter dan fiskal, persoalan lain pun dibahas seperti perubahan iklim, kemiskinan, kesenjangan, hingga pemberdayaan perempuan.
IMF merupakan lembaga keuangan global yang berperan memberikan nasihat dan bantuan terkait masalah anggaran, fiskal, moneter, dan bantuan teknis lainnya. Sementara Bank Dunia berperan membangun proyek-proyek ekonomi untuk mengurangi kemiskinan dan membangkitkan ekonomi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika