Kamis 05 Oct 2017 14:41 WIB

Kementan Dorong Kejayaan Bawang Putih Sembalun

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Pedagang memilah bawang putih impor di pasar tradisional. ilustrasi (prayogi/Republika).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang memilah bawang putih impor di pasar tradisional. ilustrasi (prayogi/Republika).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Kawasan Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah lama dikenal sebagai pusat pertanian bawang putih di Tanah Air. Letak Sembalun yang berada di lereng Gunung Rinjani menjadi keunggulan tersendiri dalam pengembangan bawang putih.

"Pada 80an (bawang putih) Sembalun pernah berjaya, bahkan Pak Soeharto saat itu datang ke sini," ujar Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Pending Dadih Permana saat berkunjung ke sentra bawang putih di Sembalun, Lombok Timur, NTB, Kamis (5/10).

Namun, lanjut Dadih, sektor pertanian bawang putih Sembalun mengalami keterpurukan begitu krisis moneter dan peralihan kekuasaan terjadi. Pascareformasi, dibukanya keran impor bawang putih membuat para petani bawang putih Sembalun kewalahan.

"Setelah impor pada 1998 dibuka, harga (bawang putih) jatuh karena tidak bisa bersaing dengan yang impor," ucap Dadih.

Dadih bersyukur meski dihantam gelombang impor, para petani bawang putih Sembalun masih bisa bertahan hingga kini, meski tidak mengalami keuntungan sebesar masa-masa sebelumnya.

"Akhirnya tidak bisa bersaing dengan impor, tapi alhamdulillah petani tetap bertahan," ucap Dadih.

Dadih melanjutkan, penanaman bawang putih sudah menjadi tradisi sejak lama bagi para petani Sembalun. Hal ini juga yang membuat pengembangan bawang putih tak mati total meski dihantam gelombang impor. Kementan juga memberikan sejumlah bantuan sarana dan prasarana untuk menunjang kebutuhan para petani bawang putih, mulai dari traktor, hingga pipa untuk pengairan.

"Kami terus mendorong bawang putih Sembalun bisa kembali berjaya dan agar Sembalun jadi sumber benih bawang putih dalam negeri," kata Dadih menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya