REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sejumlah program kerja sama pemberdayaan ekonomi di Aceh, tengah dibahas oleh Kemedang Provinsi Aceh dengan Qatar Charity Indonesia. Diharapkan, program ini akan meningkatkan taraf hidup masyaraka Aceh.
"Saya sudah banyak mengetahui tentang program dan kegiatan Qatar Charity di Aceh pascatsunami, berbeda dengan lembaga bantuan lain pada umumnya," ujar Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H M Daud Pakeh di sela membahas sejumlah program kerjasama pemberdayaan ekonomi di Aceh dengan Direktur Qatar Charity Indonesia, Karam Zein Hum di Banda Aceh, Senin (2/10).
"Qatar Charity setelah membantu anak-anak yatim kemudian melanjutkan pembinaannya hingga selesai masa sekolah," lanjutnya. Pada kesempatan itu keduanya juga membahas tentang wakaf, santunan anak yatim dan bantuan untuk fakir miskin.
Kakanwil menjelaskan, banyaknya potensi wakaf yang ada di Aceh. "Potensi wakaf yang ada ini mesti dimanfaatkan dan dikelola dengan baik, demi manfaatnya ditengah umat," ungkap Kakanwil.
Qatar Charity telah membangun kerja sama dengan Kementerian Agama di Bidang Hukum dan Luar Negeri. "Untuk itu, kami ingin meningkatkan hubungan Qatar Charity di Aceh dengan Kemenag Aceh melalui kerjasama lebih lanjut ke depannya," ungkap Karam Zein.
Ia juga menjelaskan, Qatar Charity ingin tetap eksis, karena Qatar Charity pertama ada di Banda Aceh. Pada pertemuan itu, Direktur Qatar Charity Indonesia berterima kasih atas kesempatan Kakanwil sekaligus menyerahkan cinderamata kepadanya.