REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - SDM perbankan syariah disinyalir sebagai salah satu tantangan dalam perkembangan industri keuangan syariah. Hingga saat ini pangsa pasar perbankan syariah, masih berkisar 5,3 persen dibanding perbankan umum.
Permasalahan terkait SDM syariah dibahas di dalam seminar Masyarakat Ekonomi Syariah di Kantor Pusat Mandiri Syariah, Rabu (27/9).
Direktur Risk Management and Compliance Putu Rahwidhiyasa mengatakan, Mandiri Syariah berkomitmen menyiapkan SDM perbankan syariah melalui program internship (magang) program Kriya.
Kriya merupakan ajang penyiapan SDM melalui kegiatan magang di Mandiri Syariah. Melalui kegiatan magang diharapkan muncul bibit SDM yang kemudian siap bekerja di industri keuangan syariah.
Kriya adalah bentuk dukungan dan kepedulian perusahaan terhadap program link and matchantara dunia pendidikan dan dunia kerja sekaligus implementasi program pendidikan vokasi yang dicanangkan Pemerintah atas kebutuhan SDM industri nasional," ujar Putu.
Putu menuturkan, program ini memberikan kesempatan kepada lulusan SLTA atau Diploma untuk mengenal dunia kerja dan memperoleh keterampilan sehingga dapat menjadi calon tenaga kerja yang terampil dan siap di dunia kerja.
Program ini telah kami mulai sejak Maret 2016 dan hingga Agustus 2017 sudah ada 240 peserta Kriya tersebar di seluruh Indonesia tambahnya.
Kriya bertujuan untuk memberikan kesempatan kerja magang kepada pelajar/mahasiswa dan lulusan yang memiliki semangat dan motivasi untuk menambah wawasan dan mempersiapkan diri menjadi tenaga profesional.
Untuk menjadi peserta Kriya, Mandiri Syariah menetapkan syarat diantaranya memiliki IPK min 2,75, berusia 18-22 tahun, aktif di organisasi, mampu berkomunikasi dengan baik dan memiliki motivasi untuk belajar bekerja.
Dengan jangka waktu magang maksimal selama 1 tahun setiap peserta Kriya akan mendapatkan uang saku sesuai ketentuan yang berlaku dan sertifikat.