REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita menurunkan Tim Kesiapsiagaan Darurat untuk melakukan penyelamatan ternak akibat erupsi Gunung Agung di Karangasem Bali sejak hari Sabtu (22/9) sampai dengan hari ini Senin (25/9) tim masih di lokasi.
Dia juga memfasilitasi pembuatan kandang penampungan, tarpal sebagai atap kandang, dan juga memberikan bantuan berupa pakan konsentrat sebanyak 5 ton, pakan hijaun, obat-obatan, necktag (kalung untuk penandaan ternak), dan air minum bagi ternak warga yang diselamatkan, serta bantuan masker buat petugas lapangan dan para peternak. Selain itu, Ditjen PKH juga menyediakan mobil truk untuk mengangkut ternak ke tempat penampungan ternak yang telah dibuat pada area yang lebih aman. Selain itu juga membantu peternak agar ternak miliknya memiliki posisi tawar (bargaining position) yang baik, sehingga tidak dijual dengan harga yang tidak wajar kepada tengkulak.
Tim Kesiapsiagaan Darurat dari Ditjen PKH diketuai oleh Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Syamsul Ma'arif dan beranggotakan Kepala Balai Besar Veteriner Denpasar ( I Wayan Masa Tenaya) beserta staf, Kepala BPTU-HPT Sapi Bali (Jack Pujianto) beserta staf dan dokter hewan dari pusat (Makmun, Boetdhy Angkasa dan Pebi Purwo Suseno), serta Tim Humas Ditjen PKH (Padjarnain).
Tim segera melakukan Rapat Koordinasi dengan Pemda Provinsi Bali, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, serta Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem. Rapat Koordinasi dilakukan pada hari Ahad (24/9) di Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali untuk mengambil langkah-langkah cepat penyelamatan ternak dalam rangka siaga bencana erupsi Gunung Agung Bali.
Tim Gabungan saat ini masih terus menyiapkan tempat-tempat dan kandang-kandang penampungan ternak. Jumlah ternak dari 4 Kecamatan terdampak (zona merah) sekitar 17 ribu ekor sebagian ternak sudah dievakuasi secara mandiri ke tempat-tempat kerabat terdekat di daerah aman, sebagian lagi sudah ada yang dijual sehingga diperlukan tempat penampungan untuk sekitar 10 ribu ekor.
Tempat penampungan yang sudah disiapkan untuk kapasitas 5.000 ekor yg tersebar di 7 lokasi di Kabupaten Klungkung dan Karangasem. Saat ini banyak juga lokasi yg ditawarkan masyarakat dan sedang diidentifikasi kelayakannya oleh Tim dari Ditjen PKH dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali serta Dinas Pertanian Kab. Karangasem.
Hasil dari identifikasi lokasi diperoleh beberapa tempat sebagai Penampungan Ternak yaitu:
-Desa Besang Kabupaten Klungkung dengan kapasitas 200 ekor. Ternak yang sudah ditampung saat ini sebanyak 75 ekor.
- UPT Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem alamat Desa Nongan, Kecamatan Rendang, luas 1 ha kapasitas sekitar 600 ekor. Hari ini Senin, 25 September 2017 sudah masuk 55 ternak yang mengungsi.
-Cegeng, Kertabuana, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, luas 3 ha mampu menampung 1.000 ekor dan sapi yang sudah tertampung baru 20 ekor.
-Desa Manduang Banjar Kalean Kecamatan Klungkung. Tanah kebun milik Bapak Dewa Gde Kamar, Luas kebun 1,2 Ha dengan Kapasitas tampung 500-600 ekor
-Goa Lawah, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, luas 4,5 ha mampu menampung 1.500 ekor.
-Desa Les Kec. Tejakula Kabupaten Buleleng. Luas 3 ha dengan kapasitas 1.000 ekor.
-Empat kandang Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) di Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem kapasitas 180 ekor.
Selanjutnya, Tim Gabungan melakukan koordinasi/audiensi langsung dengan Deputi 1 Bidang Pencegahan dan Kebencanaan BNPB Wisnu Widjaja di Posko Siaga Erupsi Gunung Agung pada hari Minggu Sore, 24 September 2017. BNPB akan membantu biaya mobilisasi dan perawatan ternak selama di penampungan dengan mengajukan Proposal melalui Bupati Karangasem.
Dalam penyelamatan ternak dari erupsi Gunung Agung tersebut, turut andil juga beberapa sukarelawan, salah satunya Dewa Gde Kamar yang telah sukarela menyediakan lahannya 1,2 Ha untuk tempat penampungan ternak sementara. Kapasitas tampung pada lahan tersebut, yakni 600 ekor dan tersedia cukup air dan pakan hijaun karena berada dekat sekali dengan area persawahan (padi sedang panen) rencana akan dibuatkan amoniase.
"Saya suka rela menyediakan tempat untuk penampungan ternak, kasihan peternak banyak yang jual murah ternaknya. Saya juga peternak pak, jangan sampai peternak merugi", kata Dewa Gde Kamar di Desa Manduang Kabupaten Klungkung Bali.