REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Makedonia Nikola Dimitrov mendorong penguatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Makedonia.
"Indonesia dan Makedonia sepakat ambil langkah untuk meningkatkan kerja sama ekonomi," kata Menlu Retno Marsudi, seperti disampaikan dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu(20/9). Pernyataan tersebut disampaikan Menlu Retno usai melakukan pertemuan dengan Menlu Makedonia di sela-sela Sidang Majelis Umum ke-72 PBB di New York, Amerika Serikat.
Kedua menlu fokus membahas kerja sama bilateral di bidang perdagangan dan investasi karena peluang kerja sama untuk kedua bidang tersebut masih terbuka. Selain itu, Makedonia maupun Indonesia memiliki posisi strategis sebagai pintu masuk bagi produk masing-masing negara ke pasar kawasan Balkan dan ASEAN.
Terkait hal itu, kedua menlu sepakat bahwa Menlu Makedonia akan melakukan kunjungan kerja pertama ke Indonesia awal 2018 untuk menindaklanjuti berbagai peluang kerja sama perdagangan dan investasi."Kerja sama di bidang ekonomi akan mendorong konektivitas antarkawasan dimana Indonesia merupakan salah satu mitra dagang utama Makedonia dari ASEAN,' ujar Menlu Retno.
Dalam pertemuan itu, Menlu RI juga menyampaikan rencana pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020. Menanggapi hal itu, Menlu Makedonia menyambut baik pencalonan Indonesia tersebut.
Hubungan bilateral ini mulai memasuki masa 25 tahun perayaan ulang tahun sejak kedua negara menjalin hubungan diplomatik pada 25 Mei 1993. Makedonia berencana membuka perwakilan di Indonesia dalam waktu dekat.
Nilai perdagangan Indonesia dan Makedonia pada periode Januari hingga Juni 2017 mencapai 1,02 juta dolar AS, sedangkan pada 2016 sebesar dua juta dolar AS. Jumlah WNI di Makedonia tercatat sebanyak 14 orang, dan jumlah wisatawan Makedonia yang berkunjung ke Indonesia mencapai lebih dari 400 orang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
