Selasa 19 Sep 2017 18:45 WIB

1.008 Desa Sudah Teraliri Listrik

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membangun rumah bagi warga miskin di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Foto: Republika/Rakhmat Hadi Sucipto
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membangun rumah bagi warga miskin di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasio elektrifikasi nasional pada triwulan II-2017 sudah mengalami peningkatan dengan bertambahnya desa yang teraliri listrik. Dari 73.149 desa, 1.008 desa pada tahun ini sudah teraliri listrik.

Direktur Jendral Ketenagarlistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Andi Mohammad Someng mengatakan pemerintah terus mendorong pertumbuhan rasio elektrifikasi nasional. Salah satunya dengan membangun transmisi dan pembangkit agar kebutuhan listrik masyarakat terpenuhi.

"Pertama bagaimana kita menambah kapasitas dalam rangka memberikan ketersedian listrik kepada masyarakat. Pembangunan pembangkit, jaringan, transmisi, gardu induk, itu dalam rangka ketersediaan," ujar Andi di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (19/9).

Khusus di Maluku dan Papua, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan 2.500 desa teraliri listrik pada 2019. Hingga tengah tahun ini, 30 persen dari 2.500 desa tersebut sudah teraliri listrik. Tahun depan, rasio elektrifikasi dari 2.500 desa tersebut ditargetkan mencapai 75 persen.

Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN Ahmad Rofiq menjelaskan, dalam membangun transmisi dan pembangkit listrik di daerah ini, PLN menggandeng pemerintah melalui kerja sama operasional (KSO). 

Kapasitas listrik yang tersedia pun meski kecil namun bisa memenuhi kebutuhan listrik masyarakat daerah tersebut. "Kapasitasnya 100 kwh, total kapasitas 300 kwh. Itu kan desa-desa, pelanggan 450 watt," ujar Rofiq di Kantor Kementerian ESDM.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement