Selasa 19 Sep 2017 16:48 WIB

Pengatur Jalan Tol Minta Top Up E-Money tak Bebani Konsumen

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Seorang pengemudi mobil pengguna jalan tol bertransaksi menggunakan kartu elektronik non tunai ketika akan keluar dari tol Belmera Amplas Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/9). Mulai 17 September 2017, PT Jasa Marga akan memberlakukan pembayaran di gerbang tol Belmera seluruhnya secara non tunai dengan menggunakan uang elektronik yang dianggap lebih praktis dan aman.
Foto: Septianda Febrianda/ANTARA
Seorang pengemudi mobil pengguna jalan tol bertransaksi menggunakan kartu elektronik non tunai ketika akan keluar dari tol Belmera Amplas Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/9). Mulai 17 September 2017, PT Jasa Marga akan memberlakukan pembayaran di gerbang tol Belmera seluruhnya secara non tunai dengan menggunakan uang elektronik yang dianggap lebih praktis dan aman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) meminta kewajiban penggunaan kartu elektronik tidak memberatkan pengguna jalan tol. Karena itu, rencana pengenaan biaya isi ulang uang elektronik (e-money) diminta mempertimbangkan konsumen.

"(Elektronifikasi) ini jangan sampai menjadi beban," kata Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (19/9).

Untuk penetapan biaya isi ulang uang elektronik, Herry mengaku tidak dilibatkan dalam pembicaraan tersebut karena pembayaran merupakan kewenangan Bank Indonesia bersama perbankan. "Tentu harapannya tidak menambah beban, kalau pun diberlakukan harus terjangkau jangan sampai menjadi beban," ujar dia.

Kebijakan penggunaan kartu elektronik di jalan tol pada awalnya dilakukan untuk mengefektifkan waktu transaksi di gerbang tol, sehingga mampu mengurangi kemacetan. Pada 1 Oktober mendatang, seluruh gerbang tol tidak lagi menerima transaksi tunai.

Seiring dengan pihak perbankan yang terus mendistribusikan kartu, penyelenggara jalan tol pun mulai memperbanyak gardu gerbang tol nontunai. "Sudah beberapa (gardu tol) yang digantikan menjadi full nontunai dan itu terus bertambah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement