Jumat 15 Sep 2017 15:02 WIB

Dukung Gerakan Nontunai, Tiga BUMN Luncurkan JM Access

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja memperlihatkan kartu e-money berlogo Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) 'Cinta Non-Tunai, Cinta Rupiah'. ilustrasi  (Republika/Tahta Aidilla)
Pekerja memperlihatkan kartu e-money berlogo Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) 'Cinta Non-Tunai, Cinta Rupiah'. ilustrasi (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di jalan tol akan berlakumulai Oktober 2017. Untuk mendukung gerakan tersebut, tiga Badan Usaha MilikNegara (BUMN) yaitu PT Jasa Marga, PT Telkom Indonesia, dan Perum Damri bersinergi meluncurkan JM Access.

JM Access merupakan sistem pembayaran tol berbasis On Board Unit (OBU). Halitu dilakukan sebagai terobosan dalam menciptakan transaksi di jalan tol secaraefektif dan efisien saat GNNT diberlakukan.

Pemanfaatan OBU pada Bus Damri juga diharapkan dapat membuat adanya efisiensi waktu tempuhperjalanan. Terutama berdampak pada rute bus dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Direktur Enterprise & BusinesService Telkom Dian Rachmawan mengatakan pihaknya komitmen mendorong terciptanyamasyarakat digital Indonesia. "Salah satunya dengan menggiatkan transaks ielektronik guna mendukung terwujudnya cashless society," kata Dian, Jumat (15/9).

Dian memastikan Telkom Group bersamaJasa Marga melakukan uji coba teknologi JM Access berbasis kartu online di ruas tol Surabaya-Gempol. Begitu juga JM Access berbasis stiker RFID diruas tol Bali. Selanjutnya akan masuk ke tahap implementasi dengan mengikutiregulasi yang ditetapkan pemerintah.

Sementara itu, Direktur Operasi I Jasa Marga Mohammad Sofyan juga akan berupaya meningkatkan minat pengguna jalantol untuk segera beralih ke pembayaran elektronik. "Terobosan hari ini merupakan langkah awal, dimana jalur yang digunakan masih dicampur denganpembayaran berbasis kartu atau hybrid," jelas Sofyan.

Sofyan mengatakan, untuk selanjutnyaakan dilaksanakan dengan jalur khusus dan menggunakan barrier. Hanya saja,selanjutnya, barrier akan dilepas menuju Multi Lane Free Flow (MLFF) ataupembayaran tol tanpa henti.

Dia menegaskan, transaksi pembayarantol melalui JM Access dapat dimonitor melalui mobile application yangdisebut JM Wallet. "Saldo dari OBU yang digunakan untuk transaksi pembayarantol disimpan secara online pada aplikasi JM Wallet," tutur Sofyan.

Sofyan menambahkan, JM Accessdapat diisi ulang dengan mudah melalui berbagai pilihan pembayaran. Baik melaluiATM bank, e-banking, convenient store, dan lain sebagainya untukmemudahkan pengguna.

Untuk mendeteksinya saat melintas digardu jalan tol, OBU tersebut menjadi alat sensor yang dipasang pada kendaraanyang terregistrasi dan memiliki saldo. Sistem secara otomatis akan memotongdeposit saldo OBU milik pengguna jalan saat melewati gerbang atau gardu tol.

"Dengan demikian transaksi pembayaran tol dapat dilakukan tanpa menghentikankendaraan," ungkap Sofyan.

Uji coba JM Access di gerbangtol Prof Dr Ir Soedijatmo, Ruas Jalan Tol Jakarta-Tangerang-Cengkarengdilakukan dengan memasangkan 300 unit OBU. Begitu juga pada bus Damri tujuanBandara Internasional Soekarno Hatta dan kendaraan khusus yang dilengkapi OBU.

Selain JM Access OBU, Jasa Margajuga melakukan uji coba dalam bentuk kartu pembayaran elektronik dan telahdiimplementasikan di ruas tol Jakarta-Tangerang sejak Juli 2017. "Ke depannya,apabila uji coba JM Access OBU dan kartu JM Access ini dianggap berhasil, Jasa Marga akan memproduksi dan menjual dalam skala komersial," ujar Sofyan.

Peluncuran JM Access secara resmi ditandai dengan Penyerahan OBU oleh Direktur Utama Jasa Marga DesyArryani kepada Direktur Utama Perum Damri Sarmadi Usman. Disaksikan juga olehKepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna, Direktur Enterprise dan Business Telkom Dian Rachmawan, Deputi BUMN KSPP Fadjar Judisiawan,serta pejabat Bank Indonesia di Gerbang Tol Prof Dr Ir Soedijatmo (Kapuk), Jumat (15/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement