Jumat 15 Sep 2017 13:38 WIB

Indonesia Pasar Besar Bagi Bisnis Fintech Pertanian

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Sektor pertanian Indonesia menjadi pasar besar bagi bisnis fintech.
Foto: banten.go.id
Sektor pertanian Indonesia menjadi pasar besar bagi bisnis fintech.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisnis financial technology (fintech) semakin meluas. Tidak hanya menyasar sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), kini bermunculan pula fintech yang fokus menggarap sektor pertanian.

Beberapa fintech pertanian di antaranya Crowde, Tanifund, dan IGrow. Ketiganya menawarkan peluang investasi di sektor agrobisnis dengan imbal hasil menguntungkan.

Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) pun menyambut baik adanya fintech pertanian. Pasalnya, sektor agrobisnis di Indonesia diyakini berpotensi besar.

"Dengan teknologi memang bisa menjangkau pasar tersebut," ujar Wakil Ketua Aftech Adrian Gunadi saat dihubungi Republika, Jumat, (15/9). Ia menambahkan, asosiasi juga mendukung perluasan bisnis fintech pertanian.

Salah satu dukungannya, kata Adrian, lewat kolaborasi antara fintech Peer to Peer (P2P) lending dengan fintech pertanian. "Jadi bentuknya, fintech lending (salurkan pembiayaan) ke petani yang dichannel melalui fintech pertanian," jelas Adrian.

Sebelumnya, Tanifund lewat website-nya menyatakan, imbal hasil yang diterima investor bisa mencapai 50 persen. Hal itu didapat dengan skema bagi hasil yang adil untuk petani serta investor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement