REPUBLIKA.CO.ID,KUNINGAN -- Musim kemarau saat ini menyebabkan enam kecamatan di Kabupaten Kuningan rawan kekeringan. Berdasarkan Pemantauan Hari Tanpa Hujan (HTH) oleh BMKG, Kabupaten Kuningan masuk kriteria hari tanpa hujan sangat panjang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin menyebutkan, enam kecamatan yang rawan mengalami kekeirngan itu, yakni Kecamatan Ciawi Gebang, Cidahu, Cimahi, Cibeureum, Cibingbin dan Luragung.
"Tapi hingga saat ini, belum ada laporan resmi dari masyarakat yang mengalami kekeringan," kata Agus kepada Republika, Kamis (14/9).
Meski demikian, BPBD setempat telah melakukan sejumlah langkah persiapan dalam menghadapi kekeringan. Kesiapan itu di antaranya menyangkut personil, sarana prasarana maupun koordinasi dengansejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang terkait.
"Pokoknya (jika ada laporankekeringan) tinggal jalan," kata Agus.
Selain antisipasi kekeringan terhadap warga, kata Agus, instansi yang dipimpinnya juga melakukan langkah antisipasi terhadap terjadinya kebakaran hutan di Gunung Ciremai. Sebab, dengan suhu udara yang tinggi ditambah angin kering yang bertiup kencang bisa mudah menimbulkan kebakaran hutan.
"Kami sudah antisipasi dengan melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan berbagai pihak, seperti Taman Nasional GunungCiremai (TNGC), Masyarakat Peduli Api dan forum relawan," kata Agus.
Terpisah, Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, menyebutkan, berdasarkan Peta Monitoring Hari Tanpa Hujan per 10 September 2017, Kabupaten Kuningan tergolong wilayah dengan kriteria hari tanpahujan sangat panjang (31-60 hari). Hal itu terutama untuk wilayah Waduk Darma.
"Untuk puncak musim kemarau diperkirakan akan terjadi pada akhir September sampai awal Oktober," kata pria yang akrab disapa Faiz itu.