Rabu 13 Sep 2017 13:07 WIB

Iran akan Garap Proyek Jaringan Listrik Suriah

Rep: Marniati/ Red: Nidia Zuraya
Pembangkit listrik
Foto: ABC News
Pembangkit listrik

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemerintah Suriah telah menandatangani sebuah kesepakatan dengan Iran untuk memperbaiki jaringan listrik Suriah yang rusak karena dilanda perang.

Kedua negara menandatangani sebuah nota kesepahaman pada hari Selasa saat kunjungan menteri Ketenagalistrikan Suriah ke Teheran, termasuk membangun pembangkit listrik di provinsi pesisir Latakia dengan kapasitas 540 megawatt. Selain itu juga disepakati pemulihan pusat kendali utama jaringan listrik Suriah di ibukota Damaskus,

Menurut data terbaru yang tersedia dari kelompok pemantau Badan Energi Internasional OECD, selama lebih dari enam tahun pertempuran, infrastruktur Suriah telah rusak parah. Pembangkit listrik turun lebih dari setengah dari tahun 2010 sampai 2014, .

"Pemerintah Suriah bekerja tanpa henti untuk memulihkan sistem kekuasaan," kata Menteri Listrik Suriah Mohammad Zuhair Kharboutli.seperti dilansir Aljazirah, Rabu (13/9).

Menurut Kharboutli perusahaan Iran akan memiliki peran dalam membangun kembali Suriah. Kesepakatan tersebut juga mencakup rehabilitasi sebuah pembangkit listrik berkapasitas 90 megawatt di provinsi Deir Az Zor, di mana tentara Suriah dan pasukan sekutu telah melakukan kemajuan pesat melawan ISIS dalam beberapa hari ini.

Sebuah kontrak juga ditandatangani untuk memasok listrik ke kota Aleppo, di mana bagian timur yang dipegang pihak oposisi direbut kembali oleh pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad pada bulan Desember tahun lalu.

"Kami akan berdiri di samping orang-orang Suriah untuk membangun kembali negara ini. Kami akan membawa penerangan ke rumah-rumah rakyat Suriah," kata Menteri Energi Iran Sattar Mahmoudi.

Mahmoudi menjelaskan kerja sama ini bernilai ratusan juta dolar AS jika selesai, dan Teheran juga ingin memperluas kerja sama untuk membangun fasilitas air dan limbah di Suriah. Lebih dari 1.000 tentara yang dikerahkan oleh Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) ke Suriah telah tewas di garis depan konflik multi-sisi dalam beberapa tahun terakhir.

Perusahaan Iran sudah terlibat dalam serangkaian proyek pembangkit listrik di Suriah. Iran juga mengatakan pada bulan Agustus bahwa mereka telah mengekspor barang senilai 58 juta dolar AS ke Suriah dalam empat bulan pertama tahun ini. Angka ini naik 100 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pada bulan Januari, pemerintah dan entitas Iran yang dekat dengan IRGC menandatangani kesepakatan telekomunikasi dan pertambangan utama dengan Damaskus.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement