REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Agus Santoso mendukung Bandara Kertajati, Jawa Barat ditargetkan bisa dipakai untuk menerbangkan calon jamaah haji tahun depan.
Hal itu, kata dia menjadi poin penting dalam rapat sekaligus penandatanganan kesepakatan PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan PT Angkasa Pura (AP) II di Kementerian Koordinator Bidang Kemaitiman (Kemenko Kemaritiman), Selasa (12/9). Agus mengatakan nantinya bandara tersebut akan dikembangkan sebagai Airport City yang ajan dikoordinasikan dengan berbagai sektor supaya bisa beroperasi tahun depan.
"Ini kado dari Pak Jokowi untuk memberikan kepada masyarakat Jawa Barat," katanya di Kemenko Kemaritiman, Selasa (12/9).
Agus juga memastikan sama sekali tidak ada persoalan lahan untuk mengembangkan Bandara Kertajati. Persoalan lahan untuk menghubungkan bandara ke tol juga tidak ada masalah dan menurutnya hal itu sudah disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat langsung.
"Jadi sebetulnya untuk rencana bandara sudah tidak masalah. Permasalahan terakhir soal jalan hubungnya juga sudah tidak masalah. Mudah-mudahan tahun depan sudah menjadi salah satu embarkasi haji," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan, pembangunan Bandara Kertajati sudah lebih pasti. Hal itu, kata dia, setelah adanya kesepakatan yang melibatkan Danareksa yang digandeng PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) untuk menerbitkan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).
"Sehingga dengan demikian pembangunan bandara menjadi lebih pasti sesuai dengan rencana kemudian dengan demikian pula pengoperasian bandara sudah jelas yang asalnya antara BIJB, BUMN, Pemprov Jabar, dan AP II," kata Aher di Kemenko Kemaritiman.
Aher memastikan semua pembebasan lahan yang ditargetkan bisa selesai oada 2017. Dia memastikan sisa yang diperlukan tengah dilakukan untuk dibebaskan. Sebab pada tahap pertama, lahan untuk bandara sudah diselesaikan.