Senin 04 Sep 2017 07:03 WIB

Kredit Mikro Menurun, Bank Danamon Jabar Beralih Sasar UKM

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
Bank Danamon (ilustrasi).
Bank Danamon (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Bank Danamon akan fokus menggarap pasar usaha kecil dan menengah (UKM) di Jawa Barat. Menurut Regional Head Sales and Distribution 5 Bank Danamon untuk wilayah Jawa Barat Pinastika Junia, banknya fokus ke UKM seiring turunnya tren kredit mikro dari Danamon Simpan Pinjam (DSP). Kredit UKM dinilai masih cukup menjanjikan.

"Kami fokus ke kredit UKM bukan ke DSP lagi, karena memang kompetisi dan permintaannya terus menurun. Trennya sudah berubah," ujar Pinastika Junia di Bandung, akhir pekan lalu.

Menurut Pinastika, secara nasional, pada semester I/2017, kinerja kredit sektor mikro melalui DSP turun 32 persen menjadi Rp 8,5 triliun. Tren penurunan kredit mikro, tak bisa dilepaskan dari kondisi perekonomian saat ini yang belum begitu stabil.

Berbeda mikro, kata dia, Bank Danamon justru mencatat peningkatan kinerja kredit UKM. Bank Danamon mencatat pertumbuhan penyaluran kredit UKM sebesar 9 persen menjadi Rp 26,7 triliun. Portofolio enterprise juga tumbuh 6 persen menjadi Rp 37,1 triliun, dan kredit mortgage tumbuh 25 persen menjadi Rp 4,9 triliun.

Pinastika mengatakan, kendati mayoritas pertumbuhan kredit mikro mengalami penurunan, tetapi pihaknya sampai akhir tahun telah menyiapkan strategi khusus untuk mempertahankan kinerja kredit. Untuk kredit UMKM, Bank Danamon menyiapkan pendekatan dispilin pengelolaan biaya kredit, biaya dana, dan kredit bermasalah.

Sementara untuk segmen mikro, kata dia, Bank Danamon melakukan mekanisme efisiensi, optimalisasi cabang, collection asset khusus, dan lainnya. Bank Danamon berusaha mencari solusi bagi para debitur yang selama ini bermasalah. "Kami perbaiki yang bermasalah. Karena kami ingin berkelanjutan," katanya.

Pinastika menilai, dengan optimalisasi cabang akan memberikan solusi agar bisnis mereka tetap berjalan. Walaupun sebenarnya, NPL kami sebesar 3,2 persen masih dalam kategori standar. "Rasio masih cukup baik," katanya.

sumber : Center
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement