Rabu 23 Aug 2017 06:18 WIB

Premium di Jalinsum Lampung Menghilang

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Budi Raharjo
Premium habis - ilustrasi
Premium habis - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Para pengendara kendaraan bermotor yang melintas di Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) ruas Provinsi Lampung kesulitan mencari bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium. Sejumlah SPBU yang berada di sepanjang Jalinsum telah memasang pengumuman Premium kosong hingga Selasa (22/8).

Kekosongan jatah Premium di SPBU ruas Jalinsum telah terjadi sejak lama. Warga dan pengguna jalan terpaksa membeli BBM jenis Pertalite untuk mengganti Premium yang sulit diperoleh tersebut. Pengelola SPBU menyatakan Premium sudah tidak masuk lagi, karena sudah diganti dengan Pertalite.

“Seharusnya Premium tetap dijual di SPBU untuk kendaraan biasa bukan mewah untuk rakyat kecil. Tapi, buktinya Premium kosong terus,” kata Sukri, warga Kota Bandar Lampung yang setiap hari sebagai supir mobil yang melintas Bandar Lampung – Kotabumi.

Ia menyesalkan SPBU tidak menjual lagi BBM Premium dan menggantinya dengan Pertalite. Seharusnya pemerintah khususnya Pertamina tetap memerhatikan rakyat biasa untuk menikmati BBM subsidi Premium untuk kendaraannya.

Kosongnya BBM Premium juga terjadi di sejumlah SPBU dalam Kota Bandar Lampung. Pemantauan Republika di beberapa SPBU dalam kota, Selasa (22/8), pihak SPBU sudah tidak memasok BBM jenis Premium. Pengendara terpaksa dialihkan ke BBM Pertalite.

“Sudah lama kosong. Saya juga tidak tahu kenapa tidak dikirim lagi,” kata Yandri, pengelola SPBU di Jalan Cut Nyak Dien. Menurut dia, pengendara kendaraan banyak yang mengisi BBM kendaraan dengan Pertalite.

Banyak yang mempertanyakan BBM Premium masih dijual atau tidak di SPBU, setelah adanya BBM jenis Pertalite. “Saya jadi bertanya-tanya memang masih ada Premium. Soalnya, sudah lama kosong terus,” kata Ina, warga Bandar Lampung yang setiap hari mengendarai motor untuk mengantar anaknya sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement