Selasa 22 Aug 2017 17:28 WIB

Tol Laut Dinilai Bisa Pangkas Biaya Logistik

Rep: Novita Intan/ Red: Winda Destiana Putri
Tol Laut. ilustrasi
Tol Laut. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan biaya logistik bisa turun menjadi 10 persen dari total biaya yang dikeluarkan pengusaha dengan adanya tol laut berupa angkutan kapal berjadwal. Saat ini, biaya logistik mencapai 26 persen dari total biaya yang belum bergerak banyak dari sejak pertama kali bergulirnya program tol laut pada 2015 silam.

Melihat kondisi tersebut, pelaku jasa pelayaran diminta bekerja keras mencapai target pemerintah tersebut. Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menginstruksikan pelaku jasa pelayaran menggunakan tol laut, mampu memangkas biaya logistik hingga 40 persen.

"Dengan begini nilai tambah petani akan naik sehingga neraca belanja ekspor-impor akan positif. Ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Rohidin dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Jakarta, Selasa (22/8).

Menurutnya, ekspor komoditas pertanian dan tambang merupakan lumbung ekonomi Bengkulu. Pelaku usaha diharapkan memanfaatkan infrastruktur strategis demi meningkatkan nilai tambah produk dan peluang pasar komoditas perkebunan.

Semisal, Pelabuhan Pulau Baai yang berjarak 20 km dari pusat Kota Bengkulu. Pelabuhan ini bisa menjadi gerbang aktivitas perdagangan ekspor-impor yang strategis karena komoditas pertanian bisa langsung terdistribusi.

"CPO dan kopi kita pastikan pintu keluarnya adalah Pulau Baai. Pulau Baai siap untuk melaksanakan peran itu sehingga mampu memunculkan pelaku usaha baru," tegas Rohidin.

Sementara itu, General Manager Pelindo II Bengkulu, Drajat Sulistio menambahkan, peti kemas dan CPO saat ini sudah bisa ekspor dari pelabuhan Pulau Baai dengan dokumen PEB Bea Cukai Bengkulu. Drajat berharap langkah ini diikuti produk komoditas lain.

Pelindo II cabang Bengkulu pun membuka kantor pelayanan 7 hari seminggu untuk proses ekspor. Kegiatan operasionalnya juga berjalan 24 jam dalam 7 hari.

"Dengan adanya konsolidasi ini, cost logistik dapat ditekan sehingga masyarakat pulau terluar bisa menikmati harga terjangkau. Dan distribusi barang dari pulau-pulau terluar dapat dilayani," tutup dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement