REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Republik Indonesia Nomor 629/KMK.06/2017 tanggal 21 Agustus 2017 tentang Pengangkatan Ketua Dewan Direktur Merangkap Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), maka efektif per Senin (21/08) Sinthya Roesly tidak lagi menjabat sebagai Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia/PP (Persero).
Pengangkatan Sinthya Roesly sebagai Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dilaksanakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, di Gedung Juanda Kementerian Keuangan, Jakarta.
Pada kesempatan tersebut, Sinthya Roesly menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk memimpin LPEI. "Kepercayaan ini menjadi tantangan yang cukup besar bagi saya. Di tengah situasi ekonomi yang cukup challenging, maka insya Allah saya akan memberikan yang terbaik bagi LPEI dalam meningkatkan kinerja untuk mendukung pembiayaan ekspor Indonesia" kata Sinthya.
Pergantian Direktur Utama ini merupakan yang pertama kalinya di PT PII (Persero). Sinthya Roesly menjabat sebagai Direktur Utama PT PII (Persero) sejak Perseroan berdiri pada tahun 2009. Sebelum di PT PII (Persero), Sinthya Roesly meniti kariernya selama 19 tahun di PLN, dengan penugasan di berbagai bidang seperti keuangan korporat, pendanaan, perencanaan dan strategi korporat, komersial, operasi sistem tenaga listrik dan konstruksi, serta konstruksi proyek.
"Perjalanan panjang di PT PII (Persero) mudah-mudahan menjadi bekal yang cukup bagi kami dalam menjalankan amanat yang baru ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan keluarga besar PT PII (Persero) atas segala kerja sama, dukungan, dan pengalaman yang sangat berarti selama ini. Roda organisasi akan terus berputar, dan saya percaya PT PII (Persero) akan semakin berkembang di masa yang akan datang" tutupnya.
Selama menjabat sebagai Direktur Utama PT PII (Persero), Sinthya Roesly telah berhasil melaksanakan tugasnya untuk memberikan penjaminan pemerintah melalui PT PII (Persero) atas beberapa proyek infrastruktur yang hingga bulan Agustus 2017 ini telah ditandatangani perjanjian penjaminan atas 13 proyek infrastruktur dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yaitu PLTU Batang, 8 Proyek Jalan Tol (Batang-Semarang, Balikpapan-Samarinda, Pandaan-Malang dan Manado-Bitung, Jakarta - Cikampek II Elevated, Krian- Legundi - Bunder - Manyar, Cileunyi - Sumedang - Dawuan dan Serang-Panimbang), SPAM Umbulan dan seluruh paket Proyek Palapa Ring yaitu Barat, Tengah dan Timur dengan total nilai investasi sekitar Rp 119 triliun.
Sebagai informasi, selama masa kepemimpinan Sinthya Roesly, PT PII (Persero) telah mendapatkan penghargaan sebagai runner up dalam ASEAN Risk Award 2016 dalam kategori Risk Advocate yang diikuti oleh 23 perusahaan dan organisasi dari seluruh Asia Tenggara. Kemudian proyek yang telah diberikan penjaminan oleh PT PII salah satunya adalah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)/Central Java Power Plant (CJPP) juga meraih penghargaan tiga sekaligus yakni Project Finance Deal of the Year 2016 dari Asia Award, Best Power Deal in Asia Pacific dari IJGlobal Euromoney Award, dan Best Enviromental-Concerned Project dari Globe Asia.