Ahad 20 Aug 2017 20:48 WIB

Bupati Segerakan Pembebasan Lahan Bandara Notohadinegoro

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Hazliansyah
Runway Bandara Notohadinegoro, Jember, Jawa Timur.
Foto: Seno/Antara
Runway Bandara Notohadinegoro, Jember, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Bupati Jember Faida akan menyegerakan pembebasan lahan untuk pengembangan Bandara Notohadinegoro. Hal itu terkait langkah cepat Kementerian Perhubungan (Kenhub) merespons instruksi Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan bandara tersebut.

"Respons ini akan kita imbangi, karena ini mimpinya masyarakat Jember. Kami berterima kasih kepada Presiden Jokowi dan Menteri Perhubungan yang membantu Jember dan kabupaten sekitarnya," kata Faida di Bandara Notohadinegoro, Ahad (20/8).

Untuk pembebasan lahan, Faida akan berkoordinasi dengan kementerian terkait seperti Kementerian Agraria dan Tata Ruang dan Kementerian BUMN. Pembebasan dilakukan karena Kemenhub juga berencana memperpanjang landasan pacu dari 1.645 meter menjadi 2.500 meter pada 2019 nanti.

Hal itu dilakukan karena menurutnya tanah untuk bandara tersebut milik PT Perkebunan Nusantara XII. "Untuk itu kami akan ada rapat bersama dengan Kementerian BUMN untuk pengalihan status lahannya. Semuanya sedang dirancang dan dalam minggu depan sudah ada detil penyelesaian,” tutur Faida.

Faida berharap proses pembebasan lahan bisa segera diselesaikan dan diserahkan kepada pemerintah pusat. Sebab, dengan begitu Anggaran Pengeluaran dan Belanja Negara bisa dianggarkan untuk bandara tersebut.

Meski begitu Faida memastikan pemerintah daerah tidak akan meninggalkan begitu saja. "Termasuk juga dengan membuat BUMD, jadi nanti perlu kerja sama dengan DPRD sehingga BUMD yang menunjang untuk pengelolaan bandara dapat segera terealisasi,” ungkapnya.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi juga berharap serah terima aset tersebut segera diselesaikan. Setelah selesai, Budi menegaskan nantinya akan diupayakan pengelolaan tidak diberikan kepada pemerintah sepenuhnya. "Nantinya pemerintah hanya sebagai regulator," tutur Budi.

Di sisi lain, Budi mengatakan Jember memiliki potensi wisata yang luar biasa karena adanya Jember Fasion Carnaval, wisata religi, dan wisata edukasi. Untuk itu pengembangan bandara Notohadinegoro merupakan suatu keharusan untuk mengimbangi potensi pariwisata tersebut.

Budi menjelaskan pengembangan bandara tersebut akan dimulai pada 2018.

“Untuk satu sampai dua bulan ini kita lakukan perencanaan, di tahun ini dengan anggaran yang ada kita melakukan penyelesaian-penyelesaian teknis. Kita akan mulai pengembangan awal 2018,” jelas Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement