Jumat 18 Aug 2017 19:20 WIB

Kemenkop akan Gali Potensi UKM Badui

Sejumlah warga suku badui berjalan kaki ketika menjual hasil kerajinan dan hasil bumi khas Badui di Jakarta.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Sejumlah warga suku badui berjalan kaki ketika menjual hasil kerajinan dan hasil bumi khas Badui di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Kementerian Koperasi akan menggali potensi usaha kecil dan menengah (UKM) masyarakat Badui guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah itu.

"Penggalian potensi produk UKM itu agar bisa bersaing di pasar domestik dan mancanegara," kata Asisten Deputi Standarisasi dan sertifikasi Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Rosdiana Veronica Sipayung di Lebak, Jumat (18/8).

Kemenkop akan memberikan pelatihan bagi pengembangan UKM masyarakat Badui. Saat ini, potensi UKM masyarakat Badui tumbuh dan berkembangkan, bahkan produk kain tenus sudah menembus pasar.

Karena itu, melalui pelatihan tersebut diharapkan kualitas produksi UKM masyarakat Badui bisa bersaing di pasaran. "Kami dalam waktu dekat melakukan pelatihan bagi pelaku UKM masyarakat Badui," katanya.

Bupati Lebak Iti Octavia mengatakan selama ini pengembangan potensi UKM sangat memerlukan bantuan Pemerintah Pusat. Sebab, anggaran pemerintah daerah terbatas sehingga belum maksimal untuk pengembangan poteni UKM itu.

"Kami berharap pelatihan yang digelar oleh Kemenkop dan UKM dapat memberikan nilai tambah pendapatan masyarakat melalui UKM itu," katanya.

Menurut Bupati pemerintah daerah kini mengembangkan potensi wisata dengan membangun plaza komunitas di Rangkasbitung dan di Desa Lebak Tipar, Kecamatan Bayah. Plaza itu untuk mempromosikan dan memasarkan produk-produk unggulan UKM di Kabupaten Lebak.

Selain itu pihaknya mengusulkan 20 motif kain tenun Badui dan berbagai merk kepada Kemenkop dan UKM, untuk mendapatkan hak kekayaan intelektual (HKI). "Kami mengapresiasi pelaku UKM Badui karena bisa mendongkrak pendapatan ekonomi juga penyerapan lapangan pekerjaan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement