Jumat 18 Aug 2017 18:04 WIB

PLN Targetkan 1.203 Desa di NTT Teraliri Listrik 2018

Rep: Rakhmat Hadi Sucipto/ Red: Hiru Muhammad
Petugas sedang memperbaiki jaringan listrik
Petugas sedang memperbaiki jaringan listrik

REPUBLIKA.CO.ID, ATAMBUA – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan seluruh desa di kawasan tersebut sudah mendapatkan pasokan listrik pada 2018 mendatang. General Manager PT PLN Wilayah NTT Richard Safkaur menyatakan, dari total 3.270 desa di NTT, masih ada 1.203 desa yang belum menikmati pasokan listrik hingga Agustus 2017. 

“Pemerintah melalui Bapak Presiden sudah meminta Direktur Utama PT PLN agar memenuhi kebutuhan listrik di seluruh desa di NTT. Kami pihak PLN diberi target pada 2018 sudah harus memasok listrik ke seluruh desa di NTT,” jelas Richard di Atambua, NTT, Kamis (17/8).

 

Pihaknya, tidak bisa secara serempak memenuhi kebutuhan listrik bagi seluruh warga NTT pada tahun ini. Karena beberapa keterbatasan, termasuk dana, PLN Wilayah NTT akan secara bertahap membangun jaringan dan memasok listrik ke warga.

 

Khusus pada 2017, PLN akan berusaha keras menerangi 633 desa di NTT. Jika rencana ini terwujud, masih ada 570 desa yang harus segera dipasok listrik pada tahun mendatang. “Menikmati aliran listrik itu hak setiap warga negara Indonesia.  "Kita sudah ditarget untuk menerangi seluruh desa yang masih gelap pada 2018, bukan tahun 2019,” kata Richard.

 

Bila dilihat dari rasio elektrifikasi, status desa yang belum berlistrik di wilayah NTT memang sangat menyedihkan. Sebagai gambaran, pada 2016 rasio desa berlistrik di NTT masih sangat rendah, hanya 63,21 persen. Mengapa demikian? Karena desa yang belum berlistrik mencapai 1.203, sementara total desa yang ada di NTT sebanyak 3.270 desa. Jika ada tambahan 633 desa yang mendapat pasokan listrik pada tahun 2017 ini, rasio elektrifikasi desa di NTT bertambah menjadi 82,57 persen. 

 

Demi mempercepat dan memperlancar target listrik desa (lisdes) di NTT, menurut Richard, pihaknya melibatkan seluruh bupati dan wali kota di wilayah NTT. Timnya terus berkoordinasi dengan mereka. “Karena tanpa mereka, rencana dan pelaksanaan proyek pembangunan jaringan listrik di NTT tak akan berjalan sesuai harapan,” ujar Richard. 

 

Direktur Bisnis PT PLN Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, Djoko Rahardjo Abu Manan, menyatakan kehadiran listrik di suatu daerah akan menimbulkan efek berantai yang positif. " Ketersediaan listrik akan menimbulkan investasi untuk suatu daerah,” jelas Djoko.

 

 

 

 

 

 
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement