REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lippo Group meyakini animo masyarakat dalam properti dinilai masih tinggi. Hal ini terbukti dari terjualnya 100 ribu unit apartemen mega proyek Meikarta.
Presiden Meikarta, Ketut Budi Wijaya menjelaskan, pihaknya melakukan berbagai promosi besar terkait proyek ini untuk membangkitkan kembali demand properti yang melemah. Hal ini terbukti berhasil dengan banyaknya masyarakat yang menghadiri Grand Launching Meikarta di Maxxbox Lippo Cikarang.
"Sudah hampir 100 ribu unit terjual dalam acara launching ini," ujar Ketut Budi Wijaya dalam Grand Launching Meikarta di Lippo Cikarang, Bekasi, Kamis (17/8).
Mega proyek Meikarta dibangun di atas lahan Lippo Cikarang dengan luas 500 hektar. Proyek apartemen ini dirancang menjadi satu kota mandiri dalam skala besar yang tujuannya untuk menampung industrial estate yang bekerja di Bekasi, Karawang, dan Cikarang.
Menurut Ketut, melihat pesatnya pertumbuhan wilayah industri saat ini diperlukan adanya kota dalam pusat industri. Seluruh hunian ditawarkan unruk seluruh kelas masyarakat dengan harga terendah Rp 127 juta.
Pembangunan proyek ini, kata Ketut, telah didukung oleh pemerintah. Sementara terkait masalah perizinan, ia mengaku tidak mengalami masalah karena perizinan dilakukan secara bertahap sesuai blok yang dibangun.
"Tentu pemerintah telah mendukung dengan seluruh infrastruktur yang sedang dikerjakan saat ini, ada 6 infrastruktur skala besar yang sedang dibangun, dan kita mengisi apa yang dibangun pemerintah," tuturnya.
CEO Lippo Group, James Riady mengatakan, pembangunan Meikarta ini diharapkan dapat memenuhi defisit perumahan.
"Ada 8 juta orang yang punya kerjaan, punya gaji, tapi tidak punya rumah. Mereka pengn dan mampu punya rumah cuma tidak terjangkau," kata James.
Dengan demikian ia berharap Meikarta dapat memberikan perumahan yang dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat.