REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Association of Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) mencatat perjalanan wisata domestik mengalami peningkatan sebanyak 10 persen selama semester pertama 2017 lalu. Ketua Umum Asita Asnawi Bahar memprediksi angka tersebut akan terus meningkat seiring dengan berkembangnya destinasi-destinasi wisata baru di Indonesia.
Asnawi memandang, berwisata saat ini sudah menjadi kebutuhan di kalangan masyarakat menengah ke atas. Mereka biasanya merencanakan liburan sejak awal dan menyiapkan dana untuk kegiatan tersebut.
Asnawi mengatakan minat berlibur kalangan menengah ke atas ini tinggi sekali. Dalam setahun, mereka bisa berkali-kali melakukan perjalanan. “Bahkan long weekend saja pergi berlibur," kata Asnawi, saat dihubungi Republika, Senin (14/8).
Namun, tren perjalanan wisata di kalangan masyarakat menengah ke bawah, berdasarkan pengamatan Asita, relatif stagnan.
Pemerintah memproyeksikan jumlah wisatawan domestik tahun ini dapat mencapai 265 juta, meningkat dari 255 juta pada 2016. Namun, menilik tren pertumbuhan wisata saat ini, Asnawi memprediksi target itu dapat terlampaui sampai 275 juta wisatawan lokal.
Terkait destinasi wisata domestik, ia menyebut Bali memang masih menjadi primadona. Namun, sejumlah destinasi wisata lain juga sudah mulai naik pamornya seperti Lombok, Derawan, dan Raja Ampat.