Selasa 15 Aug 2017 02:17 WIB

Menkeu: Daya Saing Indonesia Bisa Besar, Asal...

Rep: rahayu subekti/ Red: Budi Raharjo
Menteri Keuangan RI Srimulyani Indrawati saat hadir sebagai pembicara dalam Simposium Nasional di Jakarta, Senin (14/8).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Keuangan RI Srimulyani Indrawati saat hadir sebagai pembicara dalam Simposium Nasional di Jakarta, Senin (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan agar Indonesia memiliki daya saing di tengah perekonomian dunia maka perlu mengetahui seperti apa status negaranya. Hal itu ia sampaikan dalam Simposium Nasional yang digelar DPP Taruna Merah Putih di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (14/8).

Sri mengatakan daya saing Indonesia semestinya besar namun harus bisa menunjukkan kualitas sumber daya manusia (SDM). "Kita perlu tahu statusnya seperti apa negara ini," kata Sri saat menyampaikan materinya dalam Simposium Nasional tersebut di Balai Kartini, Senin (14/8).

Dia menilai, daya saing Indonesia seharusnya bisa besar jika penduduknya atau SDM bisa menjadi aset. Tak hanya itu, aset tersebut juga mampu berkompetisi kreatif dalam perkembangannya.

Mengenai kompetisi, lanjut dia, selalu berhubungan dengan masalah infrastruktur. "Tidak mungkin unggul kalau infrastruktur tertinggal. Apakah itu soal jalan raya, bandara, pelabuhan, telekomunikasi, listrik, dan lainnya," jelasnya.

Sebab, Sri menegaskan negara lain sudah melakukan investasi dalam bentuk infrastruktur lebih dari ratusan lalu. Sementara Indonesia, Sri mengatakan Indonesia baru bisa melakukan hal itu sejak saat ini dan menurutnya infrastruktur bukan soal kemewahan tapi kebutuhan.

Untuk bisa berkompetisi, Sri yakin hal itu tidak bisa dilakukan jika institusi di Indonesia bobrok dan juga soal bisnis yang harus menaungi masyrakat begitupun pemerintah. "Sebagai pemerintah, bukan menjadi masalah tapi solusi. Reformasi birokrasi makanya penting," tutur Sri.

Dia juga menegaskan, masyarakat Indonesia yang masih berstatus miskin juga harus menjadi sesuatu yang bisa diangkat. Untuk melakukan hal itu, kata Sri, keberpihakan menjadi penting karena tidak semua orang dilahirkan untuk berkompetisi.

Untuk itu Sri menilai SDM dan infrastruktur menjadi faktor penting untuk memebantu Indonesia memiliki daya saing yang baik dalam persaingan ekonomi dunia. "SDM dan infrastruktur harys berkoalisi dengan baik. Itu menjadi persyaratan untuk menjadi negata kompetitig dan mampu bersaing tapi dalam waktu yang bersamaan mampu memelihara perdamaian dunia," tuturnya.

sumber : Center
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement