Jumat 11 Aug 2017 18:57 WIB

Harga Garam Krosok Melonjak Tiga Kali Lipat

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
garam
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
garam

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Harga garam yang mengalami kenaikan sejak beberapa pekan lalu, masih tetap bertengger di tingkat harga yang tinggi. Termasuk juga pada jenis garam krosok yang banyak digunakan untuk kebutuhan industri pangan, seperti terjadi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Saat ini, harga garam krosok di wilayah setempat melonjak hingga tiga kali lipat dari harga normal. Pedagang garam di Pasar Karangpucung, Abdullah (45 tahun), mengatakan harga garam krosok justru terus mengalami kenaikan. ''Saat ini, harga garam krosok sudah mencapai Rp 12 ribu per kilogram (kg),'' jelasnya, Jumat (11/8).

Adapun untuk jenis garam dapur, harganya juga masih bertahap tinggi. Untuk garam bubuk, dijual eceran Rp 10 ribu per kantong plastik dengan berat dua ons. ''Harga garam, baik yang krosok maupun garam dapur, sudah naik tiga kali lipat dibanding harga normal. Selain itu, pasokan dari dari distributor jugta semakin tidak menentu,'' jelasnya.

Kondisi ini, menurutnya, sering membuat pedagang pasar kehabisan stok garam untuk dijual. ''Kalau sedang ada distributor yang memasok, garam yang dibawa juga seringkali hanya sedikit. Selain itu, juga tidak boleh dihutang sehingga pedagang yang sedang tidak pegang uang akhirnya tidak bisa membeli,'' katanya.

Mahalnya harga garam krosok ini, mau tidak mau juga berpengaruh terhadap kalangan industri rumah tangga. Antara lain di kalangan perajin telur asin, yang di wilayah Karangpucung termasuk cukup banyak.

Sumadi (48), pembuat telur asin menjual produknya di Pasar Karangpucung, mengaku mahalnya harga garam membuat dia harus pandai-pandai melakukan efisiensi dalam proses pembuatan telur asin. Penghematan yang dilakukan, antara lain dengan mendaur ulang adonan pembungkus telur yang sebelumnya digunakan.

''Sebelum harga garam naik, setiap kali membuat telur asin kita membuat adonan baru. Tapi karena harga garam mahal, maka adonan yang sudah kita gunakan untuk membuat telur asin terpaksa kita gunakan lagi,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement