Jumat 11 Aug 2017 09:30 WIB

Pasok Nissan, Mitsubishi Ekspor Model Baru dari Indonesia

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Pengunjung memperhatikan interior mobil Mitsubishi Xpander ketika berlangsungnya GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 di ICE BSD, City Tangerang, Kamis (10/8).
Foto: Antara/Saptono
Pengunjung memperhatikan interior mobil Mitsubishi Xpander ketika berlangsungnya GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 di ICE BSD, City Tangerang, Kamis (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Mitsubishi Motors Corp akan mulai mengekspor kendaraan terbarunya dari pabrik di Indonesia tahun depan. Produsen mobil ini berencana memasok model tersebut ke induk baru Nissan Motor.

"Kami akan mengekspor mobil ini ke negara-negara ASEAN mulai Februari mendatang," ujar Chief Executive Mitsubishi Osamu Masuko pada peluncuran model terbaru 'Xpander' di sebuah pameran mobil di Tangerang, Banten, Kamis (10/8).

Xpander merupakan model MPV 1,5 liter terbaru yang dikeluarkan Mitsubishi. Osamu mengatakan, pihaknya akan mulai mengekspor ke Filipina, disusul Malaysia, Thailand dan Vietnam.

Utuk diketahui, Indonesia melampaui Thailand sebagai pasar mobil terbesar di Asia Tenggara selama beberapa tahun terakhir. Indonesia pun berkembang sebagai basis produksi regional.

Mitsubishi menargetkan akan memproduksi 80 ribu unit model baru ini per tahun dan mengekspor 20 ribu mobil tiap tahunnya. Model Xpander ini akan menjadi model aliansi pertama Mitsubishi dengan Renault-Nissan.

Tahun lalu, Nissan membeli saham kontrol di Mitsubishi seharga 2,3 miliar dolar AS setelah produsen mobil yang lebih kecil tersebut mengaku melakukan kecurangan dalam uji coba jarak tempuh. "Ini, akhirnya akan dipasok ke Nissan Motors untuk pasar Indonesia," ujarnya.

Namun, diakui Masuko, Nissan belum menentukan kapan dan berapa volume yang diinginkan. NIssan sendiri mungkin memiliki desain berbeda untuk mobil.

Sementara itu,Ketua Nissan Carlos Ghosn pada April sempat mengatakan adanya kemungkinan Mitsubishi dan Nissan akan melakukan cross-manufacturing di daerah-daerah tertentu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement