Rabu 09 Aug 2017 18:20 WIB

Ramayana Buka Enam Outlet Baru Tahun Ini

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Qommarria Rostanti
Salah satu gerai Ramayana
Salah satu gerai Ramayana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (Ramayana) menutup satu outlet-nya tahun ini. Kini, outlet Ramayana yang terletak di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, sudah tidak beroperasi lagi.

Direktur Ramayana, Suryanto, mengatakan perusahaan sengaja menutupnya karena outlet tersebut mulai sepi pembeli. Hal itu terjadi setelah ada pembangunan infrastruktur mass rapid transit (MRT) di kawasan tersebut.

"Kontraknya memang sudah habis. Setelah kami hitung-hitung sepertinya tidak bisa dipertahankan," ujar Suryanto kepada wartawan saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, (9/8).

Meski begitu, tahun ini perusahaan berencana membangun tiga outlet baru. Tiga outlet sudah dibuka pada semester pertama tahun ini, lalu tiga outlet lagi akan dibuka pada semester kedua di Bekasi, BSD, serta Jatinegara. "Kami juga akan membuka ulang, toko lama kami. Jadi kami akan remajakan lagi, salah satunya toko yang di Pasar Minggu," ujarnya.

Dia mengatakan, daya beli masyarakat kini menurun sehingga berdampak pada pertumbuhan penjualan Ramayana yang agak melambat. Hanya saja, kata Suryanto, perusahaan ritel pakaiannya masih mencetak peningkatan penjualan.

Pada semester I 2017, Ramayana mencatat penjualan sebesar Rp 4.985,9 miliar. Jumlah tersebut mencerminkan sebanyak 60,3 persen dari target penjualan sepanjang 2017 yang sebesar Rp 8.299,4 miliar telah tercapai. "Kami harus tetap optimistis karena potensi di Indonesia masih besar," ujarnya.

Sekretaris Perusahaan Ramayana, Setyadi Surya, mengatakan penurunan penjualan toko ritel bukan karena adanya e-commerce. "Saya percaya e-commerce masih kecil. Kalau ada yang bilang e-commerce sudah mencapai 30 persen, mana buktinya kan belum tercatat transaksinya," kata dia.

Untuk mengimbangi pasar, kini Ramayana bekerja sama dengan Lazada dan Tokopedia. "Barang kami bisa dibeli lewat sana juga," ujarnya. Hanya saja, perseroan belum berencana membangun platform e-commerce sendiri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement