REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (Ramayana) melakukan perubahan terhadap sejumlah tokonya. Upaya tersebut dilakukan agar bisa masuk ke pasar kalangan milenial sekaligus mendorong pertumbuhan penjualan.
"Perubahan ini dilakukan karena kami ingin fokus ke milenial. Mereka mengutamakan konsep lifestyle," ujar Sekretaris Perusahaan Ramayana, Setyadi Surya, dalam konferensi pers Public Expose di Jakarta, Selasa (20/8).
Setyadi memaparkan, transformasi toko dilakukan dalam beberapa tingkatan. Ada yang hanya menambahkan bioskop di dalamnya, ada pula yang diubah total dengan konsep lifestyle mall.
Dalam konsep lifestyle mall ini, Ramayana memadukan bisnis ritel, makanan dan minuman, serta hiburan. Untuk transformasi toko ini, Setyadi mengungkapkan, perseroan sudah menyiapkan dana sekitar Rp 350 miliar.
"Nilai investasi per toko sekitar Rp 25 miliar sampai Rp 30 miliar," tutur Setyadi.
Saat ini, Ramayana memiliki 117 outlet. Dari jumlah tersebut, toko yang sudah diubah menjadi lifestyle mall berjumlah lima outlet. Pada semester II, perseroan menargetkan dapat mengubah setidaknya lima toko lagi menjadi lifestyle mall.
Dengan perubahan konsep toko ini, target penjualan perseroan diharapkan bisa mencapai Rp 8.847,4 miliar. Selain transformasi toko, strategi lain yang disiapkan untuk meningkatkan pertumbuhan penjualan ialah dengan menyediakan produk fast fashion yang berkualitas, keren, dengan harga terjangkau.
Perseroan juga memperluas bisnis ke platform e-commerce serta berkolaborasi dengan partner e-wallet guna menarik konsumen untuk berbelanja. "Dengan tetap melakukan program strategis dan terpadu dengan tanpa mengurangi efektivitas Kami yakin bahwa kami dapat memberikan seluruh stakeholder nilai lebih," kata Setyadi.