Selasa 08 Aug 2017 19:13 WIB

Tarif Listrik Indonesia Termahal di Dunia, Ini Klarifikasi PLN

Perusahaan Listrik Negara/PLN (ilustrasi)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Perusahaan Listrik Negara/PLN (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membantah informasi bahwa tarif tenaga listrik (TTL) di Indonesia merupakan yang termahal di dunia.

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana di Jakarta, Selasa menjelaskan Tarif Tenaga Listrik (TTL) di Indonesia bukanlah yang termahal di dunia, bahkan termasuk murah dan kompetitif untuk kawasan ASEAN.

Lebih lanjut ia mamaparkan data Mei 2017 yang menyebutkan bahwa TTL untuk golongan rumah tangga di Indonesia sebesar Rp1.467 kWh. Tarif ini jauh lebih murah jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Filipina sebesar Rp 2.359 per kWh, Singapura Rp 2.185 per kWh dan Thailand sebesar Rp1.571 per kWh. "Hal ini menepis anggapan bahwa tarif tenaga listrik di Indonesia adalah yang termahal di dunia," kata Dadan.

Dadan menyampaikan, tarif yang kompetitif ini bukan hanya untuk golongan rumah tangga saja.  "TTL golongan bisnis besar dan industri besar juga kompetitif dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya," lanjut Dadan.

Data Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menunjukkan, untuk periode tarif Mei 2017, untuk pelanggan bisnis besar, tarifnya adalah Rp1.115 per kWh, sementara Thailand Rp1.149 per kWh, Singapura Rp1.523 per kWh, Filipina Rp1.464 per kWh, dan Vietnam Rp1.456 per kWh.

Sementara untuk industri besar, pada periode tarif yang sama, tarif di Indonesia adalah Rp 997 per kWh, sementara Thailand Rp 1.034 per kWh, Singapura Rp1.382 per kWh, dan Filipina Rp 1.417 per kWh.

Sebelumnya, laporan International Energy Consultants (IEC) yang dirilis Mei 2016 lalu menunjukkan TTL (rata-rata semua pengguna) di Indonesia hanya 7 sen dolar AS per kWh atau sekitar Rp 945 per kWh (kurs Rp 13.500 per dollar).

Ini merupakan yang terendah dibandingkan Negara-negara lain yang dikaji, yakni Jepang (wilayah Kansai) sebesar 23,3 sen dolar AS per kWh, Hongkong 15,1 sen dolar AS per kWh, Filipina 14,6 sen dolar AS per kWh, Singapura 10,9 sen per dolar AS kWh, Thailand 9,9 sen dolar AS per kWh, Korea Selatan 9,5 sen dolar AS per kWh, Malaysia 8,8 sen dolar AS per kWh, dan Taiwan sebesar 8,7 sen dolar AS per kWh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement