Senin 07 Aug 2017 14:30 WIB

Industri Pengolahan Turun Drastis

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Nidia Zuraya
Industri Pengolahan
Foto: Reuters
Industri Pengolahan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laju pertumbuhan lapasangan usaha industri pengolahan bergerak negatif. Pada kuartal II 2017, industri ini turun 0,7 persen menjadi 3,54 persen dibanding kuartal I 2017. Bahkan, angka tersebut terbilang anjlok jika dibandingkan secara year on year (yoy) dengan pencapaian pada kuartal II 2016 yang sebesar 4,52 persen.

Kepala BPS Kecuk Suharyanto mengatakan, penurunan itu disebabkan industri batu bara dna pengilangan migas melambat akibat penurunan ekspor LNG. Industri alat angkutan melambat akibat penurunan produksi mobil.

''Penurunan industri barang galian bukan logam sejalan dengan penurunan produksi semen,'' jelas Suharyanto saat jumpa pers di Jakarta, Senin (7/8).

Sejalan dengan industri pengolahan, pertanian pun mengalami penurunan yang cukup tajaman. Jika pada kuartal I 2017 pertanian tumbuh hingga 7,12 persen, maka pada kuartal II 2017 hanya sebesar 3,33 persen.

Suharyanto menjelaskan, penurunan tersebut karena adanya pergeseran panen raya padi pada kuartal I 2017, gangguan puso dan hama. Sub sektor yang paling terpukul adalah tanaman pangan yang negatif 2,12 persen.

''Tahun lalu puncaknya bulan Januari-Maret, tapi April-Juni, tahun ini balik ke posisi Maret. Itu yang menyebabkan tanaman pangan tumbuh negatif,'' jelas dia.

Catatan negatif bukan hanya menimpa industri pengolahan dan pertanian, tapi juga sektor perdagangan. Sektor ini hanya mampu tumbuh 3,78 persen pada kuartal II, lebih rendah dibanding kuartal I 2017 sebesar 4,96 persen.

Dua sub sektor di perdagangan memang mengalami perlambatan, yaitu perdagangan mobil, sepeda motor, dan reparasinya, dari 3,11 persen pada kuartal I, menjadi 3,10 pada kuartal II. Sementara perdagangan besar dan eceran, bukan mobil dan sepeda motor juga mengalami penurunan.

''Ada perlambatan produksi domestik dan melambatnya suplai barang impor,'' jelas Suharyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement