Jumat 04 Aug 2017 14:41 WIB

Kemenkeu Yakin Indonesia tak akan Terjebak Utang Cina

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Nidia Zuraya
Utang/ilustrasi
Foto: johndillon.ie
Utang/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan Indonesia punya uang untuk bayar utang jatuh tempo. Sehingga, nasib Indonesia tidak akan seperti Sri Lanka yang terjebak utang oleh Cina.

''Bisa lihat penerimaan perpajakan kita dalam setahun jauh lebih besar dari utang yang jatuh tempo di tahun tersebut,'' kata Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Scenaider Siahaan, saat dihubungi, Jumat (4/8).

Ia menambahkan, disamping buat bayar utang, pemerintah punya prioritas untuk belanja seperti pendidikan, kesehatan, kemiskinan dan infrastruktur. Disamping itu, lanjutnya, pemerintah punya luxury untuk meminjam dulu untuk melunasi utang atau istilahnya refinancing, meski luxury ini tidak selalu ada pada semua jenis peminjam.

''Kalau uang Indonesia dipakai buat lunasi utang, belanja prioritas tersebut diatas akan menjadi korban,'' jelas dia.

Akibatnya, jika belanja prioritas untuk pendidikan, kesehatan, dan kemiskinan, akan membuat masyarakat Indonesia tidak produktif ke depannya. Oleh karena itu, Scenaider menekankan dampak negatif ini harus dicegah dengan memakai uang yang dimiliki tahun ini untuk belanja prioritas dan membayar utang jatuh tempo dengan utang baru.

Harapannya, Scenaider menuturkan, di masa mendatang rakyat Indonesia lebih produktif dan ekonomi lebih kuat akan mampu melunasi utang tersebut dengan pajak yang dibayarkan. ''Inilah kebijakan fiskal sekarang,'' ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement