REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- DOKU, penyedia solusi pembayaran elektronik lokal pertama di Indonesia, ikut gencar mengkampanyekan casless (gerakan non tunai). Menurut VP Marketing DOKU, Ayu Hapsari, DOKU mendukung untuk membantu percepatan realisasi gerakan non tunai yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Salah satunya, dengan menyasar generasi muda di Kota Bandung. Karena, dia melihat, Bandung sebagai kota kreatif dengan generasi muda yang sangat aktif berkreasi dan gaya hidup sangat dinamis.
"Hal ini sesuai dengan profil pengguna kami yang sangat menikmati gaya hidup serba online,” ujar Ayu dalam siaran persnya, Selasa (1/7).
Ayu mengatakan, upaya yang dilakukan untuk menyosialisasikan gerakan non tunai di kalangan remaja salah satunya dengan ikut memeriahkan konser musik tahunan Soundrenaline 2017. Di Bandung, belum lama ini, digelar di lapangan PPI Pusenif.
DOKU, kata dia, membagikan pengalaman betransaksi non-tunai (cash less) kepada penikmat musik yang hadir. Selain menikmati musik yang disajikan oleh musisi kekinian Tanah Air, para penikmat musik yang hadir juga banyak berkunjung ke booth DOKU untuk menikmati promo harga miring ala DOKU yang dikemas khusus untuk acara ini.
“Bandung adalah kota pertama untuk road show kami bersama dengan Soundrenaline," katanga.
Dengan membagikan pengalaman cashless untuk para millenials Bandung yang hadir, Ayu berharap, dapat membawa warna baru yang menbuat konser musik tahunan lebih unik dan fresh dari tahun-tahun sebelumnya.
Dari 40 kota Soundrenalin 2017 yang dijadwalkan, kata dia, DOKU akan hadir di 4 kota besar, yaitu Bandung, Malang Yogyakarta dan Jakarta Selatan.
Menurut Ayu, setelah berhasil mendapatkan izin e-money dari Bank Indonesia pada 2012, DOKU yang sebelumnya memiliki core business sebagai payment gateway (sejak tahun 2007) mulai meluncurkan metode pembayaran baru berbentuk DOKU e-Wallet di tahun 2013 untuk menjangkau pasar B2C.
Sejak itu, kata dia, DOKU gencar untuk menyuarakan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi menggunakan DOKU e-Wallet, terutama menjembatani mereka yang ingin bertransaksi online, namun tidak memiliki kartu kredit atau rekening bank. Karena, belanja online atau transaksi bayar beli yang regular seperti isi pulsa, beli paket data, bayar listrik atau cicilan motor bisa menjadi kendala jika tidak diatur dengan baik.
"Dengan DOKU e-Wallet kami berharap dapat memberikan kebebasan bertransaksi bagi pengguna kami, dimana alokasi dana tiap bulannya menjadi lebih jelas sehingga pengeluaran pun terkontrol,” kata Ayu.
Mengusung jargon ‘Jurus Sakti Buat Bayar Beli’, kata dia, DOKU ingin mengedukasi pasar akan mudah dan praktisnya bertransaksi online menggunakan e-Wallet kepada para penikmat musik yang datang ke Soundrenaline Bandung.
Saat ini, menurut Ayu, DOKU telah dipakai oleh lebih dari 25,000 merchant mulai dari segmen korporat, UKM, start-up, sampai dengan online seller perorangan dan telah digunakan oleh 1,6 juta pengguna. Selain dapat diakses melalui web, dompet elektronik DOKU juga dapat dengan mudah dipakai dalam bentuk aplikasi dan dapat diunduh di Google Play Store dan juga App Store.
DOKU, kata dia, menargetkan pertumbuhan sebesar 30-40 persen tiap tahunnya. Dari sisi pertumbuhan jumlah transaksi, DOKU mencatat pertumbuhan sebesar 68 persen selama Januari sampai dengan akhir Mei 2017.