REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Umum Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo) Glenn Pardede mengatakan nilai ekspor Indonesia dari bidang florikultura saat ini sudah mencapai sekitar 20 juta dolar AS atau sekitar Rp 266,6 miliar (kurs Rp 13.330 per dolar AS). Sedangkan total nilai impor di tahun 2016 lalu sekitar 12,7 juta dolar AS atau sekitar Rp 169,291 miliar.
Menurut Glenn, jika didukung oleh standar mutu yang konsisten, inovatif, dan pasokan yang berkesinambungan maka Indonesia akan kuat bersaing di tingkat dunia. "Usaha florikultura Indonesia sangat menjanjikan. Namun dengan catatan mendapatkan dukungan seperti regulasi yang kondusif serta meningkatkan peran asosiasi sebagai mitra pemerintah," kata Glenn usai pembukaanFlorikultura Indonesia 2017 di lapangan Kampus IPB Baranangsiang, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Sabtu (29/7).
Menurut dia, keputusanpemerintah untuk memberlakukan PPN yang sangat ramah terhadap usaha tentunya sangat dinantikan oleh para pelaku usahanya. Dengan demikian mereka dapat segera bangkit dan bisa bersaing di pasar florikultura.
Dia juga mengatakan, dengan dicanangkannya Hari Kebangkitan Florikultura Indonesia, menunjukkan keseriusan, komitmen, dukungan serta perhatian pemerintah terhadap potensi florikultura."Sebagai salah satu bentuk dukungan kebangkitan florikultura Indonesia ini, maka akan diadakan lomba dan pawai mobil hias Minggu besok," ujar dia.
Pembukaan Florikultura Indonesia 2017 dihadiri istri Wakil Presiden RI Mufidah Jusuf Kalla bersama rombongan istri Kabinet Kerja, Wali Kota Bogor Bima Arya serta Rektor IPB Herry Suhardiyanto dan tamu undangan lainnya.