REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- PT Pertamina (Persero) melalui unit pengolahan atau refinery unit (RU) VI Balongan mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) lingkungan di sekolah dasar di Indramayu, Jawa Barat (Jabar). Ekskul tersebut berfokus pada edukasi mengenai hutan mangrove.
Head of Communication and Relation RU VI Balongan Rustam Aji mengatakan, kegiatan ekskul tersebut dikembangkan dengan menggandeng mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang sedang menjalankan program kuliah kerja nyata. Dia berharap, kegiatan ini dapat menjadikan sekolah-sekolah dasar di Indramayu menjadi 'sekolah mangrove'.
Rustam menjelaskan, kegiatan ekstrakulikuler tematik mengajarkan tentang pengetahuan mangrove, cinta lingkungan pesisir, manfaat hutan mangrove, serta kampanye lingkungan hidup sejak dini kepada anak-anak kelas empat hingga enam SD. Kegiatan ekskul juga diisi dengan pembibitan mangrove di masing-masing sekolah.
"Bibit tersebut kemudian ditanam langsung anak-anak di kawasan Pantai Karangsong agar mereka mengetahui siklus hidup mangrove melalui praktek langsung," kata Rustam di kawasan Arboretum Mangrove, Karangsong, Indramayu, Sabtu (29/7).
Rustam menyebut, konsep 'sekolah mangrove' awalnya hanya diterapkan di tiga SD di kawasan Karangsong. Tapi kini sudah diadopsi di 11 sekolah lainnya.
Pertamina juga mengajak langsung para siswa-siswi SD berwisata sambil belajar di Arboretum Mangrove. Arboretum Mangrove merupakan kawasan hutan mangrove yang dibangun khusus oleh Pertamina untuk kegiatan pembibitan dan edukasi mengenai tumbuhan mangrove. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Pertamina.
"Kegiatan ini diharapkan semakin memperkaya pengetahuan anak-anak tentang keragaman jenis tanaman mangrove yang memiliki banyak manfaat seperti penahan abrasi, menghidupkan ekosistem mangrove, serta penyerap karbon yang mampu mengurangi pemanasan global,” jelas Rustam.