REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Head Syariah Banking Maybank Indonesia Herwin Bustaman menyatakan industri perbankan syariah siap jika dilibatkan pemerintah dalam penyaluran APBN. Sejak 2014, kata dia, bank syariah sudah dipercaya menggarap transaksi-transaksi dengan nominal besar. Salah satu contohnya transaksi Jasa Marga yang senilai Rp 1,1 triliun.
"Ada beberapa transaksi besar bisa digarap syariah," ujar Herwin, saat ditemui wartawan dalam Islamic Finance News Forum di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis (27/7).
Jika pemerintah mau menyalurkan lima persen saja dari total anggaran negara melalui bank syariah, Herwin memprediksi industri akan tumbuh pesat. Sebab, artinya akan ada dana sekitar Rp 100 triliun yang akan digarap bank syariah. Sementara, industri perbankan secara umum saja saat ini baru menggarap Rp 389 triliun.
Bila usulan itu dilakukan, Herwin juga yakin, perbankan syariah mampu mencapai target pangsa pasar 10 persen lebih cepat. "Kalau itu bisa dilakukan bagus banget."
Usulan soal penyaluran APBN lewat bank syariah pertama kali disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin. Ia berharap 10 persen dari dana APBN yang sekitar Rp 2.000 triliun dapat masuk ke sistem keuangan syariah.Ia menilai hal itu perlu dilakukan untuk mendorong perkembangan ekonomi syariah di Tanah Air.