Rabu 19 Jul 2017 21:48 WIB

Musim Panen, Kementan Gelar Koordinasi Serap Gabah

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Qommarria Rostanti
Petani memisahkan butiran padi (gabah) di Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, Lampung, Selasa (4/4).
Foto: Antara/Ardiansyah
Petani memisahkan butiran padi (gabah) di Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, Lampung, Selasa (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian mempererat koordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan TNI AD untuk melakukan penyerapan gabah pada petani. Koordinasi dilakukan terutama saat memasuki musim panen Juli 2017.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, mengatakan koordinasi tersebut sebagai bentuk komitmen Kementan untuk melakukan pembelian gabah di luar kualitas, yaitu yang berkadar air 26 hingga 30 persen dengan harga Rp 3.700 per kilogram. Pembelian tersebut nantinya dilaksanakan oleh Bulog.

Berdasarkan target serapan gabah petani Bulog pada 2017 sebesar 3.737.019 ton setara beras. Namun per 16 Juli terealisasi sebesar 2.758.914 ton setara gabah.

"Atau 1.379.457 ton setara beras," ujarnya dalam rapat koordinasi gabungan evaluasi dan percepatan serap gabah petani 2017 di Kantor Pusat Bulog, Rabu (19/7).

Dia menyebut, pembelian gabah di luar kualitas ditargetkan berlangsung selama enam bulan sejak Maret hingga Agustus 2017. Fokusnya, yaitu lokasi pembelian di 127 kabupaten di 17 provinsi sentra produksi padi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement