Rabu 19 Jul 2017 01:33 WIB

Setelah Diakuisisi, CT Yakin Mega Jiwa Semakin Besar

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Budi Raharjo
Chairul Tanjung
Foto: Republika- Yoghi Ardhi
Chairul Tanjung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak perusahaan Prudential Financial Inc (PFI) Pruco Life Insurance Company telah resmi mengakuisisi 49 persen saham salah satu perusahaan CT Corp yakni PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia (Mega Jiwa). Diyakini perusahaan akuisisi itu bisa menjadi perusahaan asuransi jiwa terbesar di Indonesia.

Chairman CT Corp Chairul Tanjung mengatakan, PFI merupakan institusi jasa keuangan terbesar di dunia yang mengelola dana lebih dari 1 triliun dolar AS. Sedangkan CT Corp merupakan kelompok usaha yang berorientasi pada konsumen sehingga sangat mengenal konsumer Indonesia.

"CT Corp punya keterbatasan dalam segi knowledge pengelolaan asuransi jiwa, sementara mereka sudah kelola asuransi jiwa selama ratusan tahun. Hanya saja keistimewaan kita adalah sangat mengerti Indonesia. Makanya kita berpartner," jelas Chairul di Jakarta, Selasa, (18/7).

Dirinya meyakini, kebutuhan asuransi jiwa di Indonesia semakin meningkat seiring naiknya disposable income serta tingkat kesadaran finansial masyarakat. "Jadi saya yakin Mega Jiwa akan mampu jawab kebutuhan itu seperti solusi pelindungan yang lebih inovatif sebagai hasil perpaduan kekuatan produk dan operasional FPI," tuturnya.

Bagi Chairul, asuransi merupakan bisnis jangka panjang sebab mengurus proteksi orang seumur hidup bahkan sampai ke keturunannya. Maka dari itu, ia menyatakan tidak terlalu memikirkan soal market share yang terpenting ada kenaikan setiap tahun. "Satu persen tumbuh setiap tahun saja sudah cukup," tegasnya.

Menurutnya, tidak mudah bagi perusahaan sekelas PFI menjalin kerja sama dengan perusahaan Indonesia, namun Chairul bangga bisa mewujudkannya. Saat ini, tingkat penetrasi asuransi jiwa di Indonesia masih sangat rendah yaitu hanya 1,3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka itu bahkan sepertiga dari tingkat penetrasi di Malaysia dan setengah dari penetrasi di India.

Meski begitu premi asuransi jiwa di Tanah Air diproyeksikan bakal tumbuh pesat. Kurang lebih 13 persen per tahun antara 2015 sampai 2020.

Chief Operating Officer dan Executive Vice President Bisnis Internasional PFI Charles Lowrey pun percaya, potensi bisnis asuransi jiwa di Indonesia sangat besar. "Kami yakin dengan kekuatan jaringan dan brand CT Corp yang dipadukan dengan keahlian kami dalam kelola aset dan produk asuransi selama lebih dari 140 tahun bisa menjawab harapan masyarakat Indonesia," jelasnya.

PFI sendiri telah hadir di 40 Negara di dunia seperti India, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, dan lainnya. Pada akhir 2016, PFI pun membukukan premi asuransi bruto sekitar 3,7 triliun dolar AS di seluruh dunia termasuk Closed Block policies.

sumber : Center
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement