Ahad 16 Jul 2017 11:22 WIB

Koperasi Tertua di Indonesia Tengah Megap-Megap

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Reiny Dwinanda
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) di dampingi Menteri Koperasi dan UMKM, AA Gede Ngurah Puspayoga (kiri), Ketua Dewan Koperasi Indonesia, Nurdin Halid (kedua kanan), dan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (kanan) memukul gendang saat peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-70 di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/7).
Foto: Antara/Dewi Fajriani
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) di dampingi Menteri Koperasi dan UMKM, AA Gede Ngurah Puspayoga (kiri), Ketua Dewan Koperasi Indonesia, Nurdin Halid (kedua kanan), dan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (kanan) memukul gendang saat peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-70 di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/7).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebagai koperasi tertua di Indonesia, Koperasi Simpan Pinjam Simpenan Pameungkeut Banda (KSP-SPB) kini tengah megap-megap. Koperasi yang berdiri sejak 1934 di di Jalan Raden Ikik Wiradikarta, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat ini mengharapkan bantuan pemerintah untuk kelancaran arus tunainya.

Kesulitan tersebut sangat terasa saat mayoritas anggota membutuhkan uang tunai. Terlebih, pada masa menjelang hari raya Idul Fitri dan awal sekolah.

"Mayoritas anggota sekarang banyak yang meminjam uang untuk keperluan anak sekolah," kata Ketua KSP-SPB, Abjad Kadar saat ditemui Republika dalam perayaan Hari Koperasi, awal pekan lalu.

Koperasi yang beranggotakan 2.476 anggota itu selalu kekurangan dana tunai. Pengurus pun terus berupaya mencari dana pihak ketiga.

Di usianya yang menginjak 83 tahun, KSP-SPB mempunyai nilai aset sebesar 14 miliar rupiah dalam berbagai bentuk. Anggotanya kebanyakan berasal dari kelompok usia lanjut. Demikian pula pengurusnya.

Dalam beroperasi, KSP-SPB masih minim sentuhan teknologi. Kebanyakan transaksi dijalankan secara manual.

Gedungnya pun tak mengalami banyak perubahan. Lantainya tetap beralaskan ubin kuning yang telah kusam seiring waktu.

"Gedung KSP-SPB menjadi saksi perjuangan koperasi dalam memberantas kemiskinan dan kebodohan," ujar Abjad.

Berbeda dengan kemeriahan perayaan Hari Koperasi ke-70 di Makassar yang dihadiri Presiden Joko Widodo pada Selasa, (12/7) lalu, perayaan di KSP-SPB sederhana saja. KSP-SPB hanya mengundang anggotanya untuk mengadakan syukuran keci-kecilan sekaligus menandatangi bentangan kain putih.

"Ya kami memperingatinya hanya sederhana, sambil ngobrol-ngobrol dan makan-makan dengan anggota saja," ujarnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement