Ahad 16 Jul 2017 10:16 WIB

Tingkatkan Akurasi Data Pangan, Kementan Gunakan Teknologi Penginderaan Jauh

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Reiny Dwinanda
Petani siap membawa padi hasil panennya dengan kuda di Persawahan Samata Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (6/7).
Foto: Antara/Yusran Uccang
Petani siap membawa padi hasil panennya dengan kuda di Persawahan Samata Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (6/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi peningkatan keakurasian data pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) terus menggunakan teknologi penginderaan jauh. Keduanya mengolah data pertanian dari citra satelit landsat-8.

Teknologi tersebut salah satunya telah dipergunakan untuk perhitungan luas panen.

"Cara ini dinilai lebih praktis, efisien, dan cepat serta dimutakhirkan setiap 16 hari sekali," ujar Direktur Jenderal Tanaman pangan Kementerian Pertanian Gatot Irianto dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (16/7).

Untuk mengindari kesimpangsiuran data, Kepala Pusat Data dan Informasi Kementan, Suwandi, mengungkapkan, sudah ada kebijakan satu data yang dikoordinasikan dengan Badan Pusat Statistik (BPS).

"BPS sudah menyusun road map untuk memperbaiki data pangan. Perbaikan data dikoordinasikan dengan BPS dan dilakukan bersama Kementan, BPPT, LAPAN, BIG, BPN, dan lainnya," ungkap Suwandi.

Sesuai road map, berbagai metode perbaikan data pangan sudah harus diselesaikan pada 2018 mendatang. Salah satu contohnya ialah dengan pengembangan metode Kerangka Sampling Area (KSA).

Kementan bersama LAPAN telah memanfaatkan satelit landsat-8 untuk memantau data luas tanam dan panen padi detail sebaran spasial dan data tabular. Data citra satelit tersebut beresolusi 1 pixel yang setara 30x30 m dan resolusi temporal 16 hari sekali. Data hasil citra tersebut dapar diakses di http://sig.pertanian.go.id.

"Demikian juga guna memperbaiki perhitungan produktivitas padi metode ubinan, Kementan juga mengembangkan metode ubinan padi jajar legowo. Untuk diketahui, tanam padi pola jajar legowo ini berpengaruh nyata pada produksi padi," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement