REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menerima Deputy Managing Director IMF Mitsuhiro Furusawa di Kantor Wakil Presiden, Kamis (13/7). Furusawa mengatakan, IMF optimistis dengan melakukan deregulasi dan reformasi struktural, perekonomian Indonesia masih bisa tumbuh mencapai 5,2 persen.
"Indonesia telah melanjutkan upaya dengan baik, saya pikir relatif masih bisa tercapai," ujar Furukawa.
Pemerintah kembali mengubah target pertumbuhan ekonomi menjadi 5,2 persen yang dituangkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2017 dari sebelumnya 5,1 persen. Dari sisi global, pemulihan ekonomi terlihat dari membaiknya pertumbuhan sejumlah negara seperti Amerika Serikat, negara-negara di kawasan Uni Eropa, Jepang, Cina, Thailand, dan Malaysia.
Menurut Furukawa, kebijakan proteksionisme yang diusung oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump belum bisa dinilai dampaknya terhadap perekonomian global. Menurutnya, perdagangan antarnegara harus terus diperkuat sehingga perekonomian global bisa tetap berjalan dengan baik.
"Kita harus melakukan lebih banyak, yakni share profit dan melakukan perdagangan sehingga dapat memberikan manfaat untuk perekonomian global," kata Furukawa.
Dalam pertemuan tersebut membahas mengenai isu-isu ekonomi global serta pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, pertemuan juga membahas kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah dalam Annual Meeting IMF pada 2018 mendatang di Bali.
Sementara, Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, dalam pertemuan tersebut tidak membahas soal penambahan utang baru. Menurutnya, pertemuan hari ini hanya berdiskusi mengenai perekonomian saja.
"Soal pinjaman saya kira tidak ada, hanya diskusi saja," ujar Jusuf Kalla.