Jumat 07 Jul 2017 18:45 WIB

Saham Starbucks Turun, Analis: Dampak Boikot

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Bilal Ramadhan
Starbucks
Foto: Reuters/Lucy Nicholson
Starbucks

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) terus melemah selama seminggu terakhir. MAPB merupakan pemegang lisensi waralaba Starbucks di Indonesia.

Saham MAPB telah melemah sejak pemberitaan CEO Starbucks Howard Schultz yang kembali menyatakan dukungan kepada pernikahan sejenis. Bahkan pada Rabu, (5/7), sempat mencapai titik terendah di 2550.

Sebelumnya pada Senin, (3/7), saham MAPB senilai 3150 lalu turun 360 poin menjadi 2790 pada Selasa, (4/7). Hari ini pun sempat menyentuh level terendah di 2590. Meski begitu menjelang penutupan, saham MAPB mulai menanjak ke zona hijau. Kemudian ditutup menguat 120 poin dari posisi pembukaan awal senilai 2690 menjadi 2810.

Analis Binaartha Securities Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, pelemahan saham MAPB yang terjadi akhir-akhir ini merupakan dampak dari pemboikotan Starbucks yang dilakukan oleh sebagian masyarakat. "Saya percaya aksi pemboikotan yang dilakukan sebagai bentuk protes atas sikap gerai kopi internasional tersebut mendukung hak-hak dan kebebasan kaum gay," ujarnya kepada Republika.co.id, Jumat, (7/7).

Hal itu, kata Nafan, memberikan sentimen terhadap saham MAPB. Pasalnya sebagian masyarakat pun sudah enggan datang ke Starbucks. "Berdasarkan pengalaman, biasanya ketika harga penawaran saham (IPO) menguat signifikan, pasti akan dibarengi oleh aksi profit taking. Dengan demikian, harga sahamnya mengalami koreksi sehat," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement