Jumat 07 Jul 2017 09:21 WIB

IMF, Bank Dunia, dan WTO Minta G20 Hidupkan Perdagangan

Red: Nur Aini
Para peserta pertemua G20 berpose sebelum pertemuan Menteri Keuangan dan Kepala Bank Sentral di Shanghai, Cina, (27/2).
Foto: Reuters
Para peserta pertemua G20 berpose sebelum pertemuan Menteri Keuangan dan Kepala Bank Sentral di Shanghai, Cina, (27/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada Kamis (6/7) meminta negara anggota G20 untuk mengambil tindakan guna menghidupkan kembali perdagangan.

"Integrasi perdagangan yang lebih dalam digabung dengan kebijakan-kebijakan domestik yang mendukung dapat membantu meningkatkan pendapatan dan mempercepat pertumbuhan global. Hal ini menuntut tindakan tegas oleh para pemimpin dunia untuk pertemuan tingkat tinggi G20 minggu ini," kata ketua tiga organisasi internasional tersebut dalam sebuah pernyataan bersama.

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde, Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, dan Direktur Jenderal WTO Roberto Azevedo mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa laju pembukaan perdagangan sebagian besar telah terhenti sejak awal 2000-an, karena terlalu banyak hambatan-hambatan perdagangan yang ada dan kebijakan-kebijakan lain yang mendukung industri domestik dan hambatan-hambatan baru yang dibuat. Mereka meminta negara-negara untuk menghapus hambatan perdagangan dan mengurangi subsidi serta tindakan-tindakah lain yang mendistorsi perdagangan, menurut pernyataan bersama tersebut.

Berkenaan dengan pekerja dan masyarakat yang terpengaruh secara negatif oleh perubahan ekonomi struktural, seperti teknologi dan perdagangan, ketua tiga organisasi tersebut juga meminta kebijakan-kebijakan untuk membantu mereka, seperti bantuan mencari kerja, pelatihan ulang, dan pelatihan kejuruan. Pada April, ketiga organisasi ini menerbitkan sebuah makalah bersama yang menemukan bahwa peningkatan integrasi perdagangan telah membantu mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produktivitas, menurunkan harga dan memperbaiki standar hidup. "Sekarang adalah saatnya untuk terus maju dengan reformasi perdagangan yang dapat memberikan kemakmuran yang lebih besar bagi semua," kata ketiga pemimpin organisasi tersebut dalam pernyataan bersamanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement