Senin 03 Jul 2017 18:59 WIB

Sektor Perumahan di Yogyakarta Menggeliat

Perumahan yang baru dibuat
Foto: Republika
Perumahan yang baru dibuat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Rumah.com Property Index merilis dalam surveinya, sektor perumahan di Yogyakarta mengalami kenaikan harga secara konsisten terutama pada kuartal I dan II tahun 2017 dipengaruhi dari pesatnya pertumbuhan sektor pariwisata.

Sementara industri properti di Yogyakarta sendiri terus berekspansi agar bisa menampung wisatawan yang datang berkunjung. Namun saat ini sedang berlangsung moratorium pembangunan hotel di Yogyakarta yang peraturannya dikeluarkan oleh Pemerintah Walikota Yogyakarta, berlaku mulai awal tahun 2014 lalu hingga akhir tahun 2017 ini.

"Harga rumah di Yogyakarta mencapai Rp6 juta per meter persegi pada kuartal II 2017 atau naik sebesar 0,12 persen dibandingkan kuartal I 2017," kata Country Manager Rumah.com, Wasudewan di Jakarta, Senin (3/7).

Menurut Wasudewan, faktor utama kenaikan harga rumah tapak secara konsisten di Yogyakarta adalah karena kota tersebut merupakan tujuan wisata utama di Indonesia selain Bali, Bandung dan Jakarta.

"Sektor pariwisata yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta turut mendongkrak harga perumahan di kota ini. Kebutuhan rumah tapak di Yogyakarta masih terus berkembang seiring dengan pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi," kata dia.

Wasudewan menambahkan, munculnya tujuan-tujuan wisata baru di Yogyakarta seperti Desa Wisata Rumah Domes dan Jogja Bay Pirates Adventure Waterpark, menguatkan Yogyakarta sebagai salah satu kota favorit tujuan wisatawan.

"Hadirnya tujuan-tujuan wisata baru di Yogyakarta yang beriringan dengan moratorium pembangunan hotel membuat para investor dan para pengembang beralih pada rumah tapak," tambah Wasudewan.

Tren positif dari sektor pariwisata ini berkontribusi secara positif terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebesar 0,2 persen pada kuartal I-2017 dibandingkan kuartal IV-2016 dan berbanding lurus dengan kenaikan harga rumah tapak pada kuartal yang sama sebesar 1,05 persen.

"Perkembangan properti di Yogyakarta pada kuartal-kuartal berikutnya diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan akan datangnya tahun ajaran baru dan masih berlakunya moratorium pembangunan hotel sampai dengan akhir tahun 2017 ini," ujar Wasudewan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement